HIPMI Sebut Bantuan Tunai Lebih Efektif Daripada Bansos Saat Pandemi
Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) menilai pemberian bantuan langsung tunai (BLT) jauh lebih efektif menggerakkan roda perekonomian, dibandingkan dengan pemberian bantuan sosial (bansos) berupa sembilan bahan pokok (sembako).
"Sejak awal kami menilai BLT itu jauh lebih efektif dibandingkan bansos, karena bisa menggerakkan roda perekonomian di tingkat masyarakat," kata Wakil Ketua Umum BPP HIPMI Anggawira, dalam sebuah forum diskusi online, Sabtu (25/7).
Menurutnya, penyelenggaraan bansos sembako hanya melibatkan korporasi besar, sementara usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tidak terlibat. Sehingga, dampak ekonominya kurang.
HIPMI menilai, selama hampir empat bulan penyelenggaraan bansos sembako dampaknya tidak terasa pada perekonomian. Karena, di level bawah pengeluaran masyarakat untuk konsumsi tergolong rendah.
Adanya BLT juga dinilai sangat membantu pelaku usaha mikro, karena konsumsi masyarakat untuk produk-produk UMKM bisa lebih banyak.
Sementara, bansos sembako yang hanya melibatkan korporasi besar tidak menjangkau UMKM, padahal sektor ini termasuk yang paling menderita akibat pandemi virus corona atau Covid-19.
Pemerintah sendiri sudah meningkatkan besaran BLT Desa dari Rp 1,8 juta per keluarga menjadi Rp 2,7 juta. Kenaikan besaran ini diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 50/PMK.07/2020 tentang Perubahan Kedua atas 205/PMK.07/2019 tentang Pengelolaan Dana Desa yang ditandatangani Sri Mulyani di Jakarta, 19 Mei 2020.