Kunjungan ke Jerman, Bahlil Kejar Investasi Bahan Baku Baterai Listrik

Agustiyanti
9 Oktober 2021, 20:36
Bahlil lahadilala, BKPM, jerman, investasi
ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang/aww.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memastikan akan mendukung rencana investasi perusahaan asal Jerman BASF.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia melaksanakan kunjungan ke Jerman untuk menindaklanjuti minat investasi perusahaan multinasional produsen kimia, BASF. Perusahaan asal Jerman ini berencana berinvestasi di bidang industri smelter/pemurnian hidrometalurgi nikel dan kobalt yang menghasilkan produk bahan baku baterai kendaraan listrik.

“Kami akan mendukung penuh rencana investasi BASF. Terkait perizinan dan insentif investasi, kami yang akan urus dan kawal terus sampai beres,” ujar Bahlil dalam Konferensi Pers, Sabtu (9/10). 

Bahlil menjelaskan, BASF berencana untuk bekerja sama dengan Eramet, perusahaan pertambangan asal Perancis. Proyek patungan ini akan mencakup pembangunan pabrik High-Pressure Acid Leaching (HPAL) dan Base Metal Refinery (BMR).

Pembangunan HPAL tersebut akan berlokasi di Halmahera Tengah, Maluku Utara dengan kapasitas produksi sekitar 42.000 metrik ton nikel/tahun dan sekitar 5.000 metrik ton kobalt/tahun.

Menurut Bahlil, rencana investasi BASF ini sejalan dengan fokus pemerintah Indonesia saat ini dalam mewujudkan hilirisasi industri. Ia meminta agar investasi BASF tidak hanya berhenti pada industri pemurnian nikel, tetapi produk akhir berupa komponen baterai listrik.

Dalam pertemuan tersebut, Markus Kamieth selaku anggota Board of Executive Director BASF mengapresiasi komitmen Kementerian Investasi/BKPM dalam memfasilitasi rencana investasi BASF di Indonesia. Ia berharap pemerintah dapat mendorong kawasan industri independen dalam penyediaan listrik secara proporsional yang berasal dari energi terbarukan.

Berdasarkan catatan Kementerian Investasi/BKPM, total realisasi investasi asal negara Jerman secara akumulatif dari tahun 2016 hingga kuartal II 2021 mencapai US$ 1,1 miliar. Jerman menempati posisi ke-16 di antara asal negara investasi lainnya. Adapun total proyek dari realisasi investasi Jerman di Indonesia tersebut sebanyak 3.015 dan menyerap Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sebanyak 35.492 orang.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...