Skema Lengkap Pembentukan Holding Ultra Mikro BRI, Pegadaian, dan PNM

Agatha Olivia Victoria
8 Februari 2021, 16:57
holding ultra mikro, rights issue bri, bbri
Donang Wahyu|KATADATA
Ilustrasi. Holding BUMN pembiayaan usaha ultra mikro akan terdiri dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani.

Pemerintah telah merumuskan skema pembentukan induk usaha atau holding  BUMN pembiayaan usaha ultra mikro, yang terdiri dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani. Pembentukan holding akan dilakukan melalui penerbitan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue BRI.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan, pemerintah akan mengambil bagian seluruhnya dari rights issue BRI dengan cara mengalihkan saham seri B negara pada PNM dan Pegadaian. Saat ini, rencana rights issue tersebut telah mendapatkan arahan dari  Komite Stabilitas Sistem Keuangan dan komite privatisasi dan akan dikonsultasikan  dengan DPR.

"Seluruh saham seri B negara pada Pegadaian dan PNM akan disetorkan kepada BRI dalam rangka partisipasi pemerintah dalam rights issue BRI," ujar Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Senin (8/2).

Menurut Sri Mulyani, penyertaan atau penyetoran seluruh saham seri B negara pada Pegadaian dan PNM dilakukan sesuai PP Nomor 72 Tahun 2016 tentang tata cara PMN kepada BUMN. Setelah transaksi rights issue, BRI akan memilikis seluruh saham seri B Pegadaian dan PMN.

"Sedangkan pemerintah masih akan memiliki 1 lembar saham seri A Dwiwarna dalam Pegadaian dan PNM," katanya.

Nilai transaksi akan didasarkan pada hasil penilaian independen KJPP sesuai ketentuan pasar modal. "Pembentukan holding ini diharapakan meningkatkan valuasi entitas melalui peningkatan profitabilitas BRI, Pegadaian, dan PNM, meningkatkan efisiensi bisnis, serta menurunkan sumber dana khususnya untuk segmen ultra mikro," ujarnya.

Pemerintah berharap pembentukan holding akan membantu mencapai rasio target kredit UMKM dari 19,75% pada tahun lalu menjadi 22% pada 2024 sesuai target rencana pembangunan jangka panjang dan menengah nasional (RPJMN). Dengan demikian, terjadi pemerataan ekonomi di Indonesia melalui peningkatan akses kredit ultra mikro.

"Holding ini akan memberikan layanan lengkap kepada 29 juta usaha ultra mikro hingga naik kelas menjadi mikro dan usaha kecil. Kami juga berharap tidak ada lagi kebutuhan penyertaan modal kepada PNM," katanya.

Selama ini, menurut dia, kenaikan jumlah nasabah ultramikro PNM identik dengan kebutuhan penyertaan modal yang lebih besar. Namun dengan posisi PNM sebagai anak usaha BRI, kebutuhan permodalannya akan dipenuhi oleh BRI sebagai induk usaha.

Halaman:
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...