Ditopang Asing, Realisasi Investasi Semester I Capai Rp 442,8 T
Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi pada semester pertama tahun ini mencapai Rp 442,8 triliun, tumbuh 10% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Investasi asing yang tumbuh 16,8% menjadi Rp 228,5 triliun menopang capaian tersebut.
"Capaian Rp 442,8 triliun ini 49,2% dari target yang mencapai Rp 900 triliun pada tahun ini. Harus kami akui di kuartal ketiga ini, pekerjaannya ekstra ketat karena ada dampak PPKM di Juli-Agustus," ujar Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam paparan secara daring, Selasa (27/7).
Bahlil menjelaskan, investasi dalam negeri pada semester pertama tahun ini tumbuh 3,5% menjadi Rp 214,3 triliun. Dengan demikian, penanaman modal asing (PMA) mengambil porsi 51,66%, sedangkan penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai 48,3%. Angka ini berbanding terbalik dibandingkan tahun lalu, yakni porsi PMDN lebih besar dari PMA.
Bahlil menjelaskan, proyek investasi tersebar paling banyak di Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, Banten dan Jawa Tengah. Sementara bedasarkan sektornya, realisasi investasi tersebar di sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran; industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya; transportasi, gudang dan telekomunikasi; listrik, gas dan air; serta industri makanan.
Singapura, Hong Kong, China, Belanda dan Korea Selatan tercatat sebagai lima negara teratas yang paling banyak menanamkan modal di Indonesia sepanjang Januari-Juni 2021.
Sementara khusus pada kuartal II, Bahlil mencatat realisasi investasi mencapai Rp 223 triliun, tumbuh 16,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Namun, realisasi ini hanya naik 1,5% dibandingkan kuartal II.
Investasi asing tumbuh 19,2% mencapai Rp 116,8 triliun, sedangkan invstasi dalam negeri tumbuh 12,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu mencapai 106,2 triliun. Porsi PMA pada kuartal II 2021 mencapai 52,4% dari total investasi, sedangkan PMDN mencapai 47,6%.
"Kenaikan porsi investasi asing langsung kita dari 50,3% menjadi 52,4% ini mengindikasikan bahwa dunia mulai merasakan bagaimana perubahan regulasi yang kita lakukan dan manfaat perubahan itu," katanya.
Berdasarkan lokasi proyek, realisasi investasi kuartal II 2021 juga tersebar di Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, Banten dan Maluku. Sementara Singapura, Hong Kong, Belanda, Jepang dan China tercatat menjadi lima negara paling banyak berinvestasi di Indonesia pada periode April-Juni 2021 ini.
Sebaran sektornya yaitu perumahan, kawasan industri dan perkantoran; industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya; transportasi, gudang dan telekomunikasi; listrik, gas dan air; serta pertambangan.