Keyakinan Konsumen Terhadap Ekonomi Anjlok Bulan Lalu Imbas Harga BBM
Bank Indonesia melaporkan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi melemah pada bulan lalu seiring dengan kenaikan harga BBM. Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) anjlok dari 124,7 pada Agustus menjadi 117,2 pada bulan lalu.
Meski melemah, pembacaan indeks di atas 100 mengindikasikan bahwa konsumen masih optimistis terhadap perekonomian. IKK bulan lalu merupakan yang terendah dalam lima bulan terakhir.
"Keyakinan konsumen yang tidak setinggi bulan sebelumnya terpantau pada seluruh kategori pengeluaran, terutama pada responden dengan pengeluaran Rp 4,1–5 juta," dikutip dari laporan BI, Senin (10/10).
Berdasarkan kelompok usia, IKK September 2022 yang lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya juga tercatat pada seluruh kelompok responden. Penurunan signifikan terutama pada responden berusia 41–50 tahun.
Secara spasial, IKK pada September 2022 menurun pada sebagian besar kota yang disurvei, terdalam di kota Padang 24,6 poin, diikuti Medan 23,4 dan Makassar 16,0.
BI melaporkan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dibandingkan enam bulan lalu terpantau tetap terjaga, meski tidak sekuat bulan sebelumnya. Hal ini tercermin dari Indeks Ekonomi Saat Ini (IKE) September 2022 sebesar 108,3 yang tetap pada level optimis (di atas 100), meski lebih rendah dibandingkan 111,7 pada Agustus 2022.
Ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi enam bulan ke depan terpantau masih tetap kuat. Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK) September 2022 sebesar 126,1 atau tetap pada level optimis (di atas 100), meski lebih rendah dari 137,7 pada Agustus 2022.
"Masih terjaganya ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan terutama ditopang oleh masih kuatnya ekspektasi konsumen terhadap penghasilan saat ini dan ekspektasi terhadap ketersediaan lapangan kerja," kata BI.
Keyakinan konsumen yang turun pada bulan lalu beriringan dengan kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM jenis Pertalite, Solar, dan Pertamax. Harga ketiga jenis BBM ini naik mulai 3 September 2022.
Kondisi Keuangan Konsumen
Sekalipun optimisme turun, BI mencatat rata-rata proporsi pendapatan konsumen untuk konsumsi terpantau sedikit meningkat. Hal ini terindikasi dari rata-rata proporsi alias average propensity to consume ratio sebesar 74,8% dari semula 73,6%.
Sementara itu, rata-rata proporsi pembayaran cicilan utang alias debt to income ratio sebesar 9,4%, sedikit menurun dibandingkan dengan proporsi pada bulan sebelumnya. Di sisi lain, proporsi pendapatan konsumen yang disimpan alias saving to income ratio sebesar 15,8%, lebih rendah dari 16,8% pada Agustus 2022.
"Berdasarkan kelompok pengeluaran, rata-rata porsi konsumsi terhadap pendapatan terpantau meningkat pada seluruh kategori pengeluaran, tertinggi pada responden dengan tingkat pengeluaran di atas Rp 5 juta," kata BI.
Sementara itu, penurunan porsi tabungan terhadap pendapatan terindikasi menurun pada seluruh kategori pengeluaran responde. Penurunan terdalam pada responden dengan tingkat pengeluaran di atas Rp 5 juta per bulan.