Es Krim Campina Taksir Penjualan Tahun Ini Naik 12% Jadi Rp 1,1 T
Emiten distributor es krim, PT Campina Ice Cream Industry Tbk (CAMP) menargetkan penjualan hingga akhir tahun ini mencapai Rp 1,14 triliun, naik 12% dibandingkan tahun lalu. Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan target awal perusahaan sebesar 14%.
Direktur Campina Ice Cream Industry Adji Andjono menjelaskan, proyeksi penjualan yang lebih rendah dari target awal disebabkan oleh dampak dari kenaikan harga BBM dan curah hujan yang tinggi. "Perkiraan kami awalnya bisa tumbuh 14% pada tahun ini. Tetapi karena curah hujan tinggi dan kenaikan BBM, pertumbuhannya kemungkinan lebih rendah," ujar Adji dalam paparan publik, Kamis (24/11).
Ia mengatakan, pihaknya juga akan berupaya untuk meningkatkan margin profitabilitas perusahaan. Hal ini akan dilakukan dengan memaksimalkan perusahaan dalam menjaga pertumbuhan laba dan mempertimbangkan kepentingan jangka panjang dari para pemegang saham.
Berdasarkan laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Campina meraup penjualan hingga kuartal ketiga tahun ini sebanyak Rp 858,73 miliar. Angka ini naik 12,79% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Emiten berkode saham CAMP ini membukukan laba bersih Rp 104,69 miliar, naik 28,62% secara tahunan.
Perluas Jaringan Distribusi
Adapun pada tahun depan, Adji mengatakan perseroan memiliki target untuk memperluas jaringan distribusi ke beberapa wilayah. Pihaknya pun telah menjalin kerja sama dengan distributor dan menambahkan investasi sebagai strategi untuk memperluas jaringan.
"Tahun 2023 perusahaan akan memperluas jaringan ke kota sekunder dan tersier sehingga menjangkau lebih banyak konsumen," ujarnya.
Adapun CAMP saat ini memiliki 61 titik distribusi langsung dan 33 titik distribusi piihak ketiga. Perseroan juga memiliki 30 cabang kantor perseroan yang tersebar di beberapa pulau.
"Kalau untuk capex-nya sedang hitung. Ada capex perluas jaringan distribusi dan juga ada pabrik, kapasitas pabrik kami saat ini 30 juta liter," katanya.