Warga Kaya di Cina Belanjakan Lebih Banyak Uang Meski Ekonom Lesu

Agustiyanti
8 Desember 2022, 11:00
cina, ekonomi cina
ANTARA FOTO/M. Irfan Ilmie/rwa.
Ilustrasi. Langkah penguncian dan pembatasan perjalanan untuk mengendalikan wabah Covid di Cina semakin meluas tahun ini karena varian Omicron yang lebih menular memasuki negara itu.

Survei yang digelar McKinsey and Company menemukan, orang Cina yang lebih kaya menghabiskan pengeluaran lebih besar untuk berbelanja. Kondisi ini berbanding terbalik dengan orang-orang lebih miskin yang cenderung memangkas pengeluarannya. 

McKinsey mencatat, ada perbedaan kontras antara kondisi saat ini dengan sebelum pandemi pada 2019. Lembaga ini mencatat, ukuran resmi sentimen konsumen di Cina pada tahun ini turun ke level terendah sepanjang masa. 

Advertisement

Langkah penguncian dan pembatasan perjalanan untuk mengendalikan wabah Covid di Cina semakin meluas tahun ini karena varian Omicron yang lebih menular memasuki negara itu. Kemerosotan pasar properti juga menyeret ekonomi terbesar kedua dunia itu.

Meski demikian, lebih dari seperempat atau 26% kelompok orangdengan pendapatan rumah tangga tahunan di atas 345.000 yuan  atau setara Rp 772,8 juta mengatakan bahwa mereka meningkatkan pengeluaran sebesar 5% atau lebih dari tahun lalu.  Hanya 14% dari kelompok pendapatan tersebut yang mengatakan bahwa mereka memotong pengeluaran mereka secara signifikan.

Kecenderungan berbalik terjadi pada kelompok masyarakat Cina yang berpenghasilan jauh lebih rendah, di bawah 85.000 yuan atau Rp 19,05 juta setahun. Hanya 12% dari kelompok tersebut yang mengatakan mereka meningkatkan pengeluaran, sedangkan 27%-nya mengurangi belanja.

"Populasi yang lebih kaya lebih percaya diri tentang kekayaan pribadi dan prospek masa depan mereka," kata McKinsey, seperti dikutip dari CNBC, Kamis (8/12). 

Menurut McKinsey, kelompok orang kaya di Cina lebih optomistis bahwa mereka tidak akan kehilangan pekerjaan dan melihat kemungkinan kenaikan gaji di masa depan. Mereka juga biasanya sudah memiliki tabungan yang lebih tinggi.

“Jadi, kelompok yang lebih kaya terus membelanjakan, sementara kelompok berpenghasilan rendah lebih ragu-ragu dan menahan keputusan pengeluaran.” kata dia. 

Adapun mayoritas atau lebih dari 60% masyarakat yang masuk dalam semua kategori pendapatan melaporkan tidak ada perubahan pengeluaran tahun ini.  Sementara jumlah kelompok orang yang lebih kaya mengatakan bahwa mereka membelanjakan lebih banyak lebih kecil 10% dibandingkan tahun 2019 yang mencapai 36%.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement