Ekspor ke Cina Masih Lesu Meski Pembatasan Pandemi Sudah Dilonggarkan

Image title
Oleh Abdul Azis Said
15 Februari 2023, 13:09
ekspor, cina, ekspor cina, neraca perdagangan
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/YU
Ilustrasi. neraca dagang Indonesia secara keseluruhan mencatat surplus US$ 3,87 miliar pada bulan lalu.

Ekspor ke Cina menurun pada Januari 2023 dibandingkan bulan sebelumnya meskipun Negeri Tembok Raksasa ini sudah melonggarkan kebijakan pandemi Covid-19. Namun, penurunannya tidak sedalam periode yang sama tahun lalu.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor nonmigas ke Cina pada Januari 2023  turun sekitar 9% dibandingkan bulan sebelumnya menjadi US$ 5,25 miliar. Ekspor dari sisi volume juga menurun 15,6% menjadi 19,51 juta ton.

"Penurunan terbesar ke Cina terjadi pada komoditas bahan bakar mineral, nikel dan barang daripadanya, serta besi dan baja," kata Deputi Bidang Statistik Produksi M. Habibullah dalam konferensi pers secara daring, Rabu (15/2).

Penurunan ekspor ke Cina pada awal tahun sebetulnya seiring dengan tren musiman seperti tahun sebelum-sebelumnya. Ekspor non migas ke Cina pada Januari 2022 bahkan turun lebih dalam secara bulanan 31% menjadi US$ 3,51 miliar. Dengan demikian, penurunan ekspor bulanan Januari 2023 lebih kecil dibandingkan bulan yang sama tahun lalu.

Di sisi lain, nilai ekspor secara tahunan masih meningkat. Nilai ekspor Januari 2023 meningkat 49% dibandingkan bulan yang sama tahun lalu, bahkan mencapai 117% dari sisi volume.

BPS juga mencatat impor dari Cina menurun  bulan lalu. Nilai impor nonmigas tercatat sebesar US$ 5,32 miliar, turun 7,8% dari bulan sebelumnya. 

"Penuran terbesar pada komoditas mesin dan peralatan mekanis dan bagianya, kereta api, tram dan bagianya serta sayuran," kata Habibullah.

Dengan demikian, neraca dagang nonmigas dengan Cina mencatat defisit tipis sekitar US$ 70 juta, berbalik dibandingkan bulan sebelumnya masih surplus tipis sekitar US$ 20 juta.

Adapun neraca dagang Indonesia secara keseluruhan mencatat surplus US$ 3,87 miliar pada bulan lalu. Ini mencatatkan surplus selama 33 bulan beruntun Ekspor Indonesia bulan lalu sebesar US$ 22,31 miliar, turun 6,36% dari bulan sebelumnya. Impor juga turun 7,15% dari bulan sebelumnya menjadi US$ 18,44 miliar.

Pemerintah Cina telah melonggarkan kebijakan ketatnya terkait restriksi pandemi mulai bulan lalu. Pelonggaran tersebut diharapkan menjadi sinyal baik untuk perekonomian global karena permintaan dari Cina berpotensi meningkat.

Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
News Alert

Dapatkan informasi terkini dan terpercaya seputar ekonomi, bisnis, data, politik, dan lain-lain, langsung lewat email Anda.

Dengan mendaftar, Anda menyetujui Kebijakan Privasi kami. Anda bisa berhenti berlangganan (Unsubscribe) newsletter kapan saja, melalui halaman kontak kami.
Advertisement

Artikel Terkait