Kasus Corona di 4 Provinsi Masih Meningkat Meski Luhut Turun Tangan

Rizky Alika
1 Oktober 2020, 21:27
Polisi mengenakan masker dan pakaian hazmat saat mengamankan unjuk rasa penolakan buruh terhadap 'omnibus law' Rancangan Undang-Undangan (RUU) Cipta Kerja di depan kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (30/9/2020). Penggunaan pakaian pelindung diri tersebut
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.
Polisi mengenakan masker dan pakaian hazmat saat mengamankan unjuk rasa penolakan buruh terhadap 'omnibus law' Rancangan Undang-Undangan (RUU) Cipta Kerja di depan kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (30/9/2020). Penggunaan pakaian pelindung diri tersebut dilakukan sebagai antisipasi polisi terhadap penularan COVID-19 selama pengamanan terhadap pengunjuk rasa.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan telah ditunjuk Presiden Joko Widodo untuk menangani Covid-19 di 10 provinsi prioritas sejak dua minggu lalu. Meski demikian, jumlah kasus corona di beberapa wilayah tersebut masih meningkat meski mendapatkan perhatian khusus.

Luhut menangani 10 provinsi yang dianggap prioritas yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Papua, Bali, dan Banten.

"Evaluasinya jumlah kasus aktif secara nasional di Indonesia terus mengalami peningkatan," kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers virtual di Kantor Presiden Jakarta, Kamis.

Satgas Covid-19 menggunakan dari 13 September hingga 27 September dalam menghitung kenaikan jumlah kasus corona di wilayah prioritas. Mereka mencatat kasus aktif di 10 provinsi prioritas mengalami peningkatan dari 39.271 kasus pada 13 September menjadi 41.798 kasus pada 27 September.

Sementara, kasus sembuh juga mengalami peningkatan di 10 provinsi prioritas. Kasus sembuh pada 13 September tercatat sebanyak 124.237 orang dan meningkat jadi 161.091 orang pada 27 September.

Sedangkan dari data yang dihimpun Katadata.co.id sepanjang 1 September hingga 29 September, beberapa wilayah yang masih mengalami kenaikan kasus adalah Jakarta, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, dan Papua. Peningkatan kasus di DKI pada periode 15 sampai 29 September mencapai 12.086 kasus, naik dari 11.436 pada 14 September.

Kasus corona di Jabar pada 15 sampai 29 September tercatat sebanyak 8.075 orang atau melonjak dari 6.443 pada 14 September. Peningkatan kasus baru di Sulsel meningkat tipis dari 2.880 per 14 September menjadi 3.119 pada 29 September. Sedangkan kasus baru di Papua melonjak dari 1.113 orang pada 14 September menjadi 2.176 15 hari setelahnya.

Sedangkan angka kematian akibat Covid-19 di 10 provinsi juga bertambah dari 6.775 orang pada 13 September  menjadi 8.327 orang  pada 27 September. Adapun sumbangannya terhadap kematian nasional sebanyak 80,18%.

Meski demikian, ada penurunan porsi kasus kematian di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan terhadap angka nasional. Sementara, peningkatan porsi kematian pasien daerah terhadap total angka RI berasal dari Jawa Timur, Sumatera Utara, Papua, Bali, dan Banten.

Di DKI Jakarta, porsi kasus kematian terhadap angka nasional pada 13 September mencapai 2,57%, kemudian menurun pada 27 September jadi 2,39%. Di Jawa Barat, sumbangsih kasus meninggal terhadap angka nasional menurun dari 2,08% pada 13 September menjadi 1,85% pada 27 September.

Sedangkan lonjakan porsi kematian pasien di Jawa Timur terhadap angka nasional mencapai 7,27% pada 27 September, naik dari 7,25% pada 13 September.  Di Papua, laju kematian sebesar 1,27% pada 13 September, lalu melonjak menjadi 1,34% pada 27 September. 

Wiku meminta seluruh kepala daerah menekan angka kematian dengan meningkatkan kualitas penanganan kasus Covid-19, terutama gejala sedang dan berat. "Sehingga kematian dapat ditekan menjadi tidak ada sama sekali," ujar dia.

Untuk menekan kasus Covid-19, Luhut mendorong sinkronisasi kebijakan terutama dalam pembatasan aktivitas restoran. Ini lantaran tempat makan yang dianggap sebagai salah satu pusat penyebaran virus Covid-19.

Luhut mengatakan kasus positif Covid-19 di Jabodetabek masih menunjukkan tren kenaikan dalam dua pekan terakhir bulan September jika dibandingkan dua pekan sebelumnya. Padahal, kasus positif di Jakarta menunjukkan tren melandai.

"Wilayah Bodetabek lainnya masih menunjukkan tren mingguan yang naik," kata Luhut, saat memimpin rapat koordinasi Penanganan Covid 19 di Jabodetabek di Jakarta, Rabu siang (30/9).

Reporter: Antara, Rizky Alika

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...