Penularan Covid-19 Menanjak Lagi, Apa Saja Faktor Penyebabnya?
Kasus Covid-19 terus menunjukkan lonjakan dalam beberapa waktu belakangan. Bahkan pemerintah melaporkan kasus corona bertambah 1.242 pada Rabu (15/6), tertinggi dalam dua bulan.
Berbagai macam faktor menjadi penyebab kenaikan kasus ini. Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman mengatakan salah satu penyebabnya adalah karakter virus yang berubah dengan keberadaan subvarian BA.4 dan BA.5.
Subvarian Omicron ini telah masuk ke Indonesia beberapa hari lalu. Dicky mengatakan, data ilmiah menunjukkan BA.4 dan BA.5 memiliki kemampuan menular yang tinggi dan bisa menurunkan antibodi.
"Selain itu dia punya kemampuan untuk mereinfeksi," katanya kepada Katadata.co.id, Rabu (15/6).
Pelonggaran aktivitas saat Lebaran memiliki pengaruh meski tidak sebesar gelombang sebelumnya. Ini lantaran masyarakat sudah memiliki imunitas tubuh dari vaksin dan penularan sebelumnya.
Meski demikian, ada juga potensi penularan dari mereka yang tidak menunjukkan gejala. "Pembawa virus yang tidak bergejala ini bisa menjadi penyebar karena mereka tidak merasakan membawa virus," kata Dicky.
Faktor lainnya adalah lanskap imunitas penduduk Indonesia dan cakupan vaksinasi booster. Dari data Kementerian Kesehatan, saat ini baru 48 juta orang atau 23% sasaran penduduk yang telah menerima dosis ketiga.
"Di beberapa daerah, (pasokan) dosis ketiga ini masih menjadi isu. Ini perlu dikejar," kata Dicky.
Sedangkan Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan faktor lain peningkatan kasus adalah kedisiplinan protokol kesehatan yang mulai longgar. Hal ini seiring melandainya kasus usai puncak Omicron Februari lalu.
"Penggunaan masker di pemukiman dan tempat umum mulai longgar," kata Wiku dalam konferensi pers pada Selasa (14/6) dikutip dari Antara.
Sebelumnya Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan kenaikan kasus masih erat kaitannya usai aktivitas masyarakat saat Lebaran. Meski demikian, ia menyebut peningkatan ini merupakan hal yang normal.
Oleh sebab itu Budi meminta masyarakat segera mempercepat vaksinasi dosis ketiga alias booster. Selain itu protokol kesehatan seperti penggunaan masker juga perlu dipatuhi.