Melawan Usai Dilengserkan, Suharso Monoarfa: Saya Masih Ketum PPP

Ameidyo Daud Nasution
6 September 2022, 16:13
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa menyampaikan pidato sebelum menyerahkan berkas pendaftaran partai politik calon peserta Pemilu 2024 di gedung KPU, Jakarta, Rabu (10/8/2022). PPP secara resmi mendaftarkan diri sebagai salah s
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/YU
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa menyampaikan pidato sebelum menyerahkan berkas pendaftaran partai politik calon peserta Pemilu 2024 di gedung KPU, Jakarta, Rabu (10/8/2022). PPP secara resmi mendaftarkan diri sebagai salah satu calon partai peserta Pemilu 2024 ke KPU.

Musyawarah Nasional (Mukernas) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memberhentikan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa. Tak terima, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) itu melawan.

Dalam sebuah video yang beredar, Suharso menolak hasil Mukernas yang memakzulkan dirinya. Ia mengatakan hal tersebut dalam acara Bimtek DPRD Fraksi PPP se-Indonesia.

"Begini-begini, saya masih Ketua Umum PPP," kata Suharso dalam sebuah video yang dibagikan pada Selasa (6/9) dikutip dari Antara.

Dia telah menggali seluruh informasi yang berkembang soal Mukernas Banten yang menggulingkan dirinya. Suharso lalu meminta orang-orang di balik usaha tersebut meminta maaf.

"Saya beri kesempatan kepada mereka untuk bertabayun," ujarnya.

Mukernas PPP memutuskan untuk menggantikan Suharso dengan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Mardiono. Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani mengatakan Suharso digantikan posisinya karena menjabat sebagai Menteri PPN/Kepala Bappenas.

Pergantian ini agar Suharso memaksimalkan kinerjanya membantu presiden sebagai menteri. "(Internal) PPP itu memang ada riak-riak, yang menginginkan agar konsolidasi sebagai partai itu bisa lebih ditingkatkan," kata Arsul.

Sebelumnya, Majelis PPP telah dua kali mengirimkan surat kepada Suharso dan memintanya mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum PPP. Namun, Suharso tidak kunjung menanggapi surat tersebut.

Surat yang bertanggal 24 Agustus 2022 ditandatangani Ketua Majelis Syariah KH Mustofa Aqil Siroj, Ketua Majelis Kehormatan KH Zarkasih Nur, dan Ketua Majelis Pertimbangan Muhamad Mardiono.

Reporter: Antara

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...