Putin Gelar Pertemuan 4,5 Jam dengan Xi Jinping, Bahas Ukraina
Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dan makan malam dengan Presiden Cina Xi Jinping di Kremlin pada Senin (21/3). Dalam pertemuan tersebut, Putin menegaskan hubungan kuat dua negara dan menyebut Xi sebagai teman baik.
Pertemuan keduanya digelar hanya beberapa hari usai pengadilan internasional menyerukan penangkapan Putin atas kejahatan perang di Ukraina. Adapun, Putin dan Xi bertemu selama 4,5 jam.
Putin mengatakan kepada Xi bahwa dirinya menyambut proposal Cina untuk menyelesaikan konflik Ukraina. Ia juga mengaku sedikit iri pada sistem yang dimiliki Beijing yang disebutnya efektuf untuk mengembangkan ekonomi dan memperkuat negara.
Sedangkan Xi Jinping memuji Putin dan memperkirakan masyarakat Rusia akan memilihnya lagi dalam pemilihan umum tahun depan. "Di bawah kepemimpinan anda, Rusia telah membuat langkah besar dalam perkembangannya yang makmur," kata Xi dikutip dari Reuters, Selasa (21/3).
Adapun, Amerika Serikat menyebut Cina tak bertanggung jawab karena Xi bepergian ke Rusia beberapa hari setelah Pengadilan Kriminal Internasional merilis surat penangkapan Putin.
"Ini menunjukkan Cina merasa tidak bertanggung jawab meminta pertanggungjawaban Kremlin atas kekejaman di Ukraina," kata Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken.
Sedangkan Juru Bicara Gedung Putih, John Kirby meminta Xi menekan Putin untuk menarik pasukan dari Ukraina. Washington khawatir Beijing akan menyerukan gencatan senjata dan membiarkan pasukan Rusia tetap berada di Ukraina.
Adapun, Kyiv bersikap hati-hati menyikapi posisi Cina. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan Prang Dunia Ketiga bisa terjadi jika Beijing mempersenjatai Rusia. Meski demikian, ia yakin hal tersebut tak terjadi karena Cina akan sadar dengan risikonya.
Zelensky juga mengajak Xi berdialog dengannya. Sedangkan Ukraina juga berhati-hati menyikapi proposal perdamaian dari Cina.
