Manfaat Minyak Bumi Bagi Kelangsungan Hidup Manusia

ANTARA FOTO/Yusran Uccang/rwa.
LPG salah satu wujud manfaat minyak bumi.
Penulis: Husen Mulachela
3/9/2021, 16.55 WIB

Manfaat minyak bumi penting untuk kelangsungan hidup manusia. Namun, sifatnya yang tidak dapat diperbarui atau dipulihkan memaksa manusia untuk tidak sembrono dan melestarikan minyak bumi agar tetap tersedia untuk generasi mendatang.

Berlimpahnya manfaat minyak bumi untuk hidup manusia, membuat sejumlah negara melakukan eksplorasi daerah penghasil minyak bumi dan dimanfaatkan atau diekspor ke negara lain sebagai sumber devisa.

Namun, sebelum membahas lebih lanjut terkait manfaat minyak bumi, ada baiknya untuk memahami terlebih dahulu apa itu minyak bumi dan bagaimana sejarahnya.

Pengertian dan Sejarah Minyak Bumi

Pengertian minyak bumi dijelaskan dalam Peraturan Menteri (Permen) Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 7 Tahun 2019 Tentang Pengelolaan dan Pemanfaatan Data Minyak dan Gas Bumi. Minyak Bumi adalah hasil proses alami hidrokarbon yang berupa fasa cair atau padat. Minyak bumi diperoleh dari proses penambangan, tetapi bukan batubara atau endapan hidrokarbon lain yang berbentuk padat.

Sementara, melansir Buku Minyak Bumi Membuat Dunia Terkesima (2019) oleh Yulianus Haryata, minyak bumi merupakan cairan pekat yang terletak di lapisan atas kerak bumi. Untuk memperoleh minyak bumi, diperlukan studi geologi guna menentukan lokasi sumur minyak.

Berdasarkan kajian literasi Encyclopedia Britannica, minyak bumi pertama kali ditemukan sekitar 5.000 tahun sebelum masehi oleh bangsa Asyiria, Babilonia Kuno, dan Sumeria. Di zaman itu, minyak bumi merembes ke daratan sehingga masyarakat pun berbondong-bondong mengambilnya.

Seiring zaman, bangsa Arab dan Persia berhasil menemukan teknik distilasi minyak bumi untuk memisahkan sumber daya alam (SDA) tersebut sehingga bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Beberapa abad kemudian dilakuakan sebuah ekspedisi pencarian sumber minyak bumi di beberapa daerah, seperti Meksiko, Bolivia, Peru, dan Kuba.

Industri minyak bumi mulai meluas pada 1859 setelah Edwin L. Drake sukses mengeluarkan minyak bumi dengan melakukan pengeboran di wilayah Pennsylvania, Amerika Serikat (AS). Sejak saat itu, aktivitas pengeboran mulai marak dilakukan, khususnya di negara-negara Timur Tengah.

Hingga saat ini, ada beberapa negara penghasil minyak bumi terbesar di dunia, di antaranya Amerika Serikat, Arab Saudi, Rusia, Kanada, dan China.

Di Indonesia, masyarakat Sumatera sudah memanfaatkan minyak bumi sebagai bahan bakar dalam pertempuran laut pada abad ke-8. Pemanfaatan minyak bumi juga digunakan oleh armada laut Aceh dalam pertempuran melawan bangsa Portugis pada abad ke-16.

Sejak masa penjejahan oleh bangsa Belanda, Negeri Kincir Angin itu sudah mulai melakukan pengeboran di sejumlah daerah rembesan minyak bumi yang kemudian diolah menjadi minyak lampu.

Manfaat Minyak Bumi

Minyak bumi memberikan banyak manfaat bagi kelangsungan hidup manusia, seperti untuk bahan bakar, gas cair, industri petrokimia, sumber produksi polimer, dan masih banyak lagi.

  • Bahan bakar

Proses penyulingan atau distilasi minyak bumi menghasilkan bahan bakar yang bisa digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor atau mesin diesel.

Minyak bumi digunakan sebagai bahan pembuatan oli sehingga kendaraan dapat melaju kencang tanpa khawatir tersendat.

  • Sumber gas cair

Salah satu produk gas cair dari hasil minyak bumi, yaitu LPG. Gas disimpan dalam sebuah tabung dan dipergunakan untuk kebutuhan domestik.

  • Petrokimia

Minyak bumi bisa mendukung produk industri petrokimia, seperti serat pakaian, pupuk urea, lilin, cat, kosmetik, atau karet nilon.

  • Produksi polimer

Minyak bumi dimanfaatkan sebagai sumber produksi polimer yang digunakan untuk banyak industri, khususnya plastik.

  • Bahan Poliuretan

Minyak bumi juga bisa dimanfaatkan untuk bahan poliuretan yang digunakan untuk membuat busa yang berfungsi sebagai tambahan pelindung barang, sofa, jok motor/mobil, hingga matras.

  • Bahan serat

Pemanfaatan minyak bumi juga digunakan untuk pembuatan bahan-bahan serat, seperti polyester, rayon, tekstil sintetis, nilon, dan sebagainya. Bahan ini juga biasa digunakan dalam pakaian.

Kain atau bahan tekstil hasil produksi minyak bumi bisa membuat pakaian tetap hangat di musim dingin dan sejuk di musim panas.

  • Pestisida tanaman

Pestisida digunakan untuk melindungi tanaman dari hama perusak. Dalam pembuatan zat ini, terkandung minyak bumi sehingga membuat cairan menempel dan menimbulkan aroma yang dibenci hama.

Dampak Positif Minyak Bumi

Sejalan dengan manfaat yang diberikan, berikut dampak positif minyak bumi:

  • Memajukan perekonomian

Bahan bakar memungkinkan transportasi menjadi lancar, sehingga distribusi pun meningkat. Dengan begitu, akan ada peningkatan volume perdagangan sehingga terjadi pertumbuhan ekonomi. Bagi negara pengekspor dan pengimpor, barang-barang akan terlayani sepenuhnya sehingga kebutuhan setiap negara bisa terpenuhi.

  • Memajukan sektor industri

Bahan bakar diperlukan untuk hampir seluruh industri, seperti untuk menjalankan mesin-mesin produksi. Mesin produksi yang terus bekerja bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan. Alhasil, omzet pun meningkat, begitupula dengan indsutrinya yang menjadi lebih maju dan berkembang.

  • Lapangan pekerjaan

Industri yang berkembang di suatu negara akan memancing lahirnya industri-industri baru yang tentunya membutuhkan banyak tenaga kerja untuk mengisi berbagai posisi dalam kegiatan industri.

Sumber Energi Alternatif Minyak Bumi

Lantaran sifatnya yang tidak kekal dan bisa habis di kemudian hari, manusia perlu bijak dan hemat dalam menggunakannya. Salah satunya dengan memanfaatkan energi alternatif pengganti minyak bumi.

Ada beberapa energi alternatif pengganti minyak bumi, salah satunya Hidrogen. Zat ini mampu menghasilkan energi yang lebih besar dari bensin dan solar. Hidrogen bisa mengasilkan energi hingga 143 mega joule per kilogram.

Selain Hidrogen, Uranium dipercaya bisa menggantikan fungsi minyak bumi. Namun, proses pengolahannya yang kompleks membutuhkan biaya yang cukup besar.

Energi dari baterai lithium ion untuk kendaraan listrik diyakini sebagai salah satu energi terbarukan yang aman dan tidak menyebabkan polusi, sehingga bisa dijadikan pengganti minyak bumi.