Pengusaha Jasa Logistik Mulai Merumahkan Karyawannya

KATADATA
Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, beberapa waktu lalu.
28/9/2015, 16.49 WIB

KATADATA ? Perlambatan ekonomi yang dibarengi dengan gejolak nilai tukar rupiah turut berimbas ke kinerja di sektor logistik. Per hari, kerugian yang dialami sektor ini bisa mencapai Rp 6 miliar.

Akibatnya, kata Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi, sejumlah perusahaan di sektor logistik telah melakukan pengurangan jumlah karyawan. Ada sekitar 3 persen tenaga kerja di sektor ini dari total pekerja yang mencapai 175 ribu-225 ribu yang telah dirumahkan.

?Saat ini teman-teman anggota kami telah mengatur jam kerja. Jadi satu hari kerja, besoknya libur,? kata Yukki di Gedung Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Jakarta, Senin (28/9). (Baca: Kalau Dolar Tembus Rp 15 Ribu, Harga Makanan Minuman akan Naik)

Langkah ini, dia melanjutkan, lantaran tingkat penjualannya sudah turun 30 persen sejak kuartal II lalu. Terutama terimbas dari menurunnya penjualan di sektor otomotif dan semen sebagai pengguna jasa logistik. ?Kerugian potensial per hari di sektor logistik itu bisa mencapai Rp 5 miliar hingga Rp 6 miliar,? ujar dia.

Dia berharap pemerintah segera mengimplementasikan deregulasi peraturan yang selema ini menghambat sektor logistik. Selain itu, sektor logistik juga membutuhkan iklim investasi di tanah air supaya kegiatan industri manufaktur bisa lebih bergairah.

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution