KATADATA ? Produsen Farmasi, PT Kimia Farma Tbk, mulai mengepakkan sayap bisnis ke pasar internasional. Emiten berkode saham KAEF ini akan mencoba peruntungan di sejumlah negara Asia, seperti, Malaysia, Vietnam, dan Arab Saudi.
Rusdi Rosman, Direktur Utama Kimia Farma mengatakan akan meresmikan satu apotek pada Juni ini. "Dua apotek lagi, kami harapkan bisa buka tahun ini juga," katanya seperti ditulis Kontan, 3 Juni 2013.
BUMN farmasi ini telah menyiapkan dana sekitar Rp 20 miliar untuk tiga apotek itu. KAEF menggandeng perusahaan farmasi lokal, yakni Averroes Pharmaceuticals Sdn Bhd, untuk ekspansi di negeri jiran tersebut. Kerja sama antara KAEF dan Averroes sebenarnya telah terjalin sejak akhir tahun 2011.
Awalnya, apotek joint venture tersebut diharapkan sudah beroperasi tahun lalu. Namun, target meleset lantaran terkendala berbagai regulasi dan kendala teknis. Porsi kepemilikan saham KAEF di apotek joint venture ini sebesar 30 persen. Belum ada keputusan mengenai nama apotek patungan ini.
Kimia Farma akan memaksimalkan penjualan di apotek Malaysia. Upaya ini diharapkan bisa membuka jalan bagi KAEF untuk mendistribusikan produknya di pasar Asia. "Kami menjual 50 produk Kimia Farma di apotek itu," kata Rusdi.
Mayoritas produk yang dijual, lanjut Rusdi, adalah produk-produk herbal over the counter (OTC) atau yang lazim disebut obat bermerek. Adapun beberapa merek produk yang akan dijual di jaringan apotek baru ini antara lain Enkasari, Batugin, bedak Marcks, dan bedak Venus.
KAEF menyasar konsumen yang tinggal di sejumlah wilayah pemukiman penduduk dan dekat dengan kantong-kantong TKI (Tenaga Kerja Indonesia). KAEF berharap, penjualan di apotek yang rencananya dibuka pada minggu ketiga Juni 2013 ini bisa mencapai Rp 100 miliar setahun.
Reporter: Redaksi