Pemerintah memperkirakan puluhan juta orang akan mudik pada Lebaran 2022 kali ini. Aneka moda hendak dimanfaatkan masyarakat menuju kampung halamannya. Tentu hal itu menjadi berkah tersendiri bagi sektor transportasi. PT Hino Motors Sales Indonesia pun menyambut dengan gembira.
Chief Operating Officer Hino Motors Santiko Wardoyo mengatakan mudik Lebaran ini berdampak sangat bagus bagi pebisnis bus. “Akan bangkit setelah sektor ini sangat terkena dampak dari pandemi di mana dua tahun ini tidak dibolehkan untuk mudik Lebaran,” kata Santiko dalam keterangan resminya, Kamis (14/04/2022).
Menurut dia, secara umum, prediksi ekonomi Indonesia akan tumbuh mulai terlihat. Memang untuk belanja bus baru belum nampak. Tapi dengan kondisi pandemi corona yang terus menurun dan mudik diperbolehkan, dia optimistis ke depannya makin positif.
Untuk itu, pihaknya menyiapkan berbagai program dan layanan dalam mendukung operasional bus selama libur Lebaran dan akhir pekan. “Bus merupakan salah satu segmen kami sehingga kami tetap berikan support. Dengan dibolehkan mudik, kami berharap bisnisnya naik lagi,” ujarnya.
Animo masyarakat yang hendak mudik menggunakan bus mulai terlihat, bahkan dalam dua hari ini. Penjualan tiket bus antar-kota antar-provinsi (AKAP) mulai diserbu. Total pemesanan tiket bus telah naik tiga kali dari hari biasa.
Perusahaan Otobus (PO) Sumber Alam, misalnya, mencatat tiket yang telah terjual ke arah Jawa Tengah dan Yogyakarta pada 29 April 2021 mencapai 564 penumpang yang tersebar di 15 armada bus. Lonjakan pemesanan tiket bus paling tinggi yaitu untuk perjalanan 27-29 April 2022.
Kementerian Perhubungan menyatakan, mayoritas orang akan menggunakan kendaraan pribadi seperti mobil dan sepeda motor untuk mudik. Masyarakat yang mudik dengan kendaraan pribadi diperkirakan mencapai 36,17 juta orang atau 45,5% dari total pemudik.
Sementara pemudik yang memanfaatkan kendaraan umum darat mencapai 24,3 juta atau 30,6%. Kendaraan umum yang dimaksud adalah bus, mobil sewa, mobil travel, dan taksi online.
Kendaraan Bus Listrik
Terkait rencana Hino mengembangkan bus bertenaga listrik, Santiko menyatakan perusahannya masih mempelajari situasi dan infrastruktur yang sudah tersedia. Hal ini perlu dikalkulasikan dengan baik agar layanan dan produksi bus listrik dapat berjalan maksimal.
“Kita masih studi untuk bus listrik ini karena tidak mudah, butuh infrastruktur. Mobil passenger saja belum semuanya ada,” kata Santiko. “Kami tidak mau sekadar impor. Kami 40 tahun di sini dan punya pabrik. Untuk lokalisasi, kami perlu lihat skala ekonominya.”
Sebelumnya, Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko sekaligus founder dari bus listrik Mobil Anak Bangsa (MAB) menyatakan bahwa kendaraannya terjual ratusan unit tahun ini. Jumlah tersebut naik beberapa kali dibandingkan tahun sebelumnya.
Ia mengatakan hal itu di sela-sela IIMS Hybrid 2022 pekan lalu. Banyaknya keunggulan bus listrik MAB diklaim menarik minat perusahaan untuk menjadikan produknya sebagai kendaraan operasional.
“Produk bus MAB sudah dapat banyak pesanan. Tahun ini kurang lebih sudah 176 unit. Tahun lalu belum sebanyak itu, masih puluhan,” ujar Moeldoko.