Pizza Hut Indonesia meluncurkan 21 gerai dengan konsep baru, Ristorante di sejumlah kota besar di Indonesia. Peluncuran konsep baru dilakukan di tengah upaya perusahaan meredam dampak boikot yang dilakukan sebagian masyarakat Indonesia yang mengaitkan Pizza Hut dengan Israel.
Direktur Operasional Pizza Hut Indonesia Boy Lukito mengatakan, Ristorante adalah inovasi lokal. Konsep baru ini diciptakan oleh Pizza Hut Indonesia, yang dirumuskan dan dijalankan oleh orang Indonesia untuk masyarakat Indonesia.
"Ristorante memadukan makanan yang praktis dan sentuhan modern untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup generasi muda Indonesia saat ini, yang kerap mencari suasana makan yang unik sekaligus menikmati hidangan kuliner terbaik " ujar Boy, seperti dikutip dari Antara, Jumat (15/12).
Ristorante diluncurkan di berbagai wilayah di Indonesia secara serentak pada 1 Desember lalu. Restoran ini mengusung konsep inovasi dari dan untuk Indonesia.
"Ristorante menawarkan menu eksklusif yang tidak ada di jaringan restoran Pizza Hut Indonesia maupun layanan pesan-antar, Pizza Hut Delivery," kata dia.
Menu-menu ekslusif yang di tawarkan tersebut di antaranya Bifuteki Steak, Pasta con Bistecca, Pizza Quattro Formaggi, Panna Cotta, Salmon/Chicken Caesar Salad, dan Margherita Pizza.
Ristorante pun menawarkan diskon 25% untuk aneka hidangan premiumnya dalam waktu terbatas yakni sampai 31 Januari 2024. Promosi ini berlaku di 21 gerai Ristorante yang berada di berbagai kota, termasuk Jakarta, Malang, Surabaya, Tangerang, Pamulang, Bekasi, Makassar, dan Padang.
Pizza Hut Indonesia sebelum mengakui aksi boikot tersebut telah berdampak pada penjualan perusahaan. "Bukan cuma Pizza Hut, tapi semua industri semua brand luar negeri yang di industri Food and Beverage juga yang di industri barang konsumsi sehari-hari atau Fast Moving Consumer Goods yang juga menjadi terimbas," kata Boy.
Ia menilai pemerintah terlambat hadir untuk mengklarifikasi tuduhan masyarakat dengan kondisi sebenernya. Isu boikot akhirnya menjadi bola liar dan merugikan para pelaku usaha yang memegang merek-merek luar negeri.
Direktur Utama PZZA Hadian Iswara juga menyayangkan bergulirnya isu boikot yang menyeret perusahaannya. Namun, menurut dia, pihaknya berusaha untuk memberikan penjelasan di daerah-daerah melalui oulet dan kepada pejabat-pejabat berwenang baik MUI maupun Kementerian Agama.
"Salah satunya ada nama Pizza Hut Indonesia, pastinya kami terdampak dengan adanya kejadian ini tapi kami sudah berusaha untuk memberikan penjelasan," ujarnya. Ia pun berharap, klarifikasi dari MUI dan tokoh-tokoh agama dapat mengatasi isu tersebut. "Mudah-mudahan kedepannya ini Masyarakat Indonesia bisa lebih memahami permasalahan ini," ujarnya.