Sebuah pesawat ringan atau ultralight jatuh di Kawasan Lapangan Sunburst BSD, Kecamatan Serpong, Tangerang Selatan, Banten, pada Minggu (19/5) dan menewaskan dua awak dan satu penumpang. Pesawat jatuh tersebut diketahui milik Indonesia Flying Club atau Perkumpulan Penerbang Indonesia.
Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati menjelaskan, pesawat yang jatuh adalah jenis Tecnam P2006T dengan nomor registrasi PK-IFP. Pesawat tersebut masuk dalam kelompok pesawat ringan atau ultralight. "Pesawat PK-IFP dengan 3 orang onboard, yakni 1 penerbang, 1 engineer dan 1 penumpang. Saat ini masih dalam proses evakuasi di lokasi," ujar Adita dalam keterangan resmi, Minggu (19/5).
Spesifikasi Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di BSD
Pesawat yang jatuh di BSD diketahui merupakan pesawat jenis Tecnam P2006T. Tecnam P2006T adalah pesawat bersertifikat bermesin ganda paling ringan yang pernah ada.
Pesawat ini dibuat oleh Costruzioni Aeronautiche Tecnam yang berbasis di Capua, Italia dan menerima sertifikasi kelaikan udara di Uni Eropa pada 2003. Selain itu, pesawat tipe ini juga menerima sertifikasi tipe pada 2009, dan sertifikasi Federal Aviation Administration FAR Part 23 pada 2010.
P2006T memiliki empat kursi dengan roda pendaratan yang dapat ditarik sepenuhnya dan didukung oleh mesin Rotax berpendingin cairan yang dapat dijalankan dengan bensin otomotif. Stabilatornya dipasang pada badan pesawat, sebagian besar di belakang sirip vertikal (stabilator adalah unit tunggal dengan potongan di tepi depannya yang dipasang ke tailcone).
Roda hidung roda pendarat roda tiga ditarik ke dalam kerucut hidung; unit utama trailing-link ditarik ke dalam stub yang memanjang dari badan pesawat bagian bawah. Bagian badan pesawat berbentuk persegi panjang agak membulat, lebih tinggi daripada lebarnya.
Sebuah pintu di setiap sisi badan pesawat menyediakan akses ke area tempat duduk. Selain itu pintu keluar darurat disediakan di atas dua kursi depan, untuk digunakan jika deformasi badan pesawat akibat kecelakaan menghalangi pintu tersebut untuk dapat dioperasikan.
Mengutip Aviator Insider, baik sekolah pilot maupun masyarakat memuji keandalan pesawat ringan tersebut. Ini karena efisiensinya yang luar biasa dan kemudahan konfigurasinya, P2006T juga merupakan alat penelitian NASA.
Konstruksi seluruhnya logam membuatnya lebih mudah untuk memodifikasi platform. Mesin yang lebih besar dan bertenaga dapat digunakan untuk meningkatkan kecepatan, tetapi juga menambah bobot.
Lantaran kesederhanaan pengoperasian dan kesesuaiannya untuk pengajaran multi-mesin, P2006T kini banyak digunakan oleh sekolah penerbangan.
Tecnam P2006T dijual dengan harga mulai US$625.000 atau sekitar Rp 10 miliar. Sementara nilai sebuah pesawat bekas sangat bergantung pada beberapa hal.
Konfigurasi badan pesawat, mesin, dan komponen lainnya, total jam terbang, dan kondisi umum semuanya dipertimbangkan. P2006T bekas rata-rata dijual seharga US$350.000 hingga US$520.000 pada tahun 2021, tergantung kondisi.