Boeing 737 Max Bermasalah Lagi, Kasus Terbaru Dialami Korean Air

ANTARA FOTO/REUTERS/WILLY KURNIAWAN
Pesawat Boeing 737 Max 8.
Penulis: Sorta Tobing
25/6/2024, 18.59 WIB

Maskapai penerbangan Korean Air sedang menyelidiki insiden pesawat Boeing 737 Max 8 yang turun tajam 26.900 kaki hanya dalam 15 menit pada Sabtu lalu (22/6). Peristiwa ini menyebabkan pesawat yang membawa 125 orang tersebut berputar kembali dan tiba di Bandara Incheon, Korea Selatan, pada pukul 19.38 waktu setempat.

Seluruh penumpang selamat, hanya saja 17 penumpang terpaksa dirawat di rumah sakit setelah mengalami hiperventilasi dan sakit telinga. "17 penumpang telah ditangani oleh para profesional medis Korea Selatan dan dipulangkan tanpa cidera parah," tulis sebuah pernyataan, dikutip dari The Independent, Selasa (25/6). Pesawat akhirnya tiba di tujuan, Taichung, Taiwan, sehari kemudian.

Menurut data pelacak penerbangan Flightradar24, usai 50 menit lepas landas, pesawat itu mengalami kesalahan pada sistem tekanan udara. Alarm di dalam penerbangan langsung berbunyi. Lalu, saat berada di wilayah udara Pulau Jeju, pesawat turun cepat turun 26.900 kaki dalam 15 menit. 

Pesawat Boeing tersebut lalu berputar-putar selama tiga jam, sebelum akhirnya mendarat di Bandar Udara Incheon. Penumpang menggambarkan kepanikan saat pesawat tiba2 turun tajam. Masker oksigen keluar di atas kursi penumpang.

Seorang penumpang, yang diidentifikasi sebagai Tseng oleh The Taipei Times, mengatakan anak-anak dalam penerbangan tersebut menangis ketika masker oksigen dipasang saat penerbangan tersebut terjun. Dia mengaku takut pesawat itu akan jatuh ke tanah.

Sementara itu, juru bicara Korean Air mengatakan maskapai tersebut sedang melakukan penyelidikan menyeluruh untuk menentukan penyebab kerusakan sistem tekanan udara. Perusahaan juga meminta maaf kepada semua pihak yang terdampak insiden tersebut. 

“Kami sepenuhnya bekerja sama dengan semua otoritas terkait untuk menyelidiki keadaan seputar insiden tersebut. Kami telah memberikan dukungan komprehensif kepada penumpang yang terkena dampak, termasuk akomodasi, makanan, dan pengaturan transportasi," tulis Korean Air.

Kejadian ini menambah daftar panjang insiden pada pesawat Boeing 737 Max. Pada 5 Januari lalu, penerbangan Alaska Air 1282 menggunakan Boeing 737 Max 9 mengalami masalah tekanan udara.

Badan pesawat bagian depan sebelah kiri terlepas saat di udara. Peristiwa ini menimbulkan lubang besar seukuran pintu. Pesawat lalu kembali ke Portland, Amerika Serikat, 20 menit usai lepas landas.

Pesawat Boeing 737 Max juga pernah mengalami 2 peristiwa besar yang menewaskan seluruh penumpang pesawat. Peristiwa pertama terjadi pada 29 Oktober 2018 pada maskapai Lion Air. Pesawat jatuh di Laut Jawa 13 menit usai lepas landas dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta. 

Peristiwa kedua terjadi pada 10 Maret 2019 pada maskapai Ethiopian Airlines. Pesawat jatuh enam menit usai lepas landas. Kedua peristiwa itu mengalami gangguan malfungsi pada mesin pesawat.