Indonesia dan Peru menggelar putaran ketiga perundingan persetujuan kemitraan ekonomi komprehensif atau IP CEPA pada 17-19 September 2024. Kesepakatan perdagangan bebas ini diharapkan dapat diumumkan kedua kepala negara dalam gelaran Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik atau APEC di Peru pada November 2024.
“Perundingan ini adalah kesempatan emas bagi Indonesia untuk memperluas pasar ke Amerika Latin. Perjanjian ini akan membuka akses lebih luas bagi produk unggulan Indonesia, seperti manufaktur dan pertanian, sekaligus memperkuat posisi Indonesia di pasar global,” ujar Direktur Perundingan Bilateral Kementerian Perdagangan RI Johni Martha dalam siaran pers, dikutip Kamis (19/9).
Johni mengatakan salah satu poin penting dari perundingan IP–CEPA adalah komitmen untuk melanjutkan pembahasan mengenai akses pasar, aturan teknis, keamanan pangan, serta pengurangan hambatan nontarif sebagai manfaat yang diharapkan kedua negara.
Ia berharap, tujuh kelompok kerja yang terlibat dalam perundingan ini dapat segera menyelesaikan pembahasan mereka dalam tenggat waktu yang sudah disepakati dalam Rencana Kerja Perundingan IP–CEPA.
Pemimpin Delegasi Peru Gerardo Meza menyampaikan, Peru memiliki optimisme yang sama dengan Indonesia dalam upaya menjajaki peluang perdagangan kedua negara. Oleh karena itu, IP–CEPA menjadi batu loncatan penting dalam penguatan hubungan dagang Indonesia dan Peru.
Duta Besar Peru untuk Indonesia Luis Tsuboyama menegaskan, hubungan diplomatik antara Indonesia dan Peru telah terjalin dengan erat. Dia menyebut Indonesia bukanlah negara yang asing bagi Peru jika mengingat hubungan diplomatik kedua negara telah berjalan sejak 1975.
“Saya optimistis IP–CEPA akan semakin memperkuat hubungan dan menambah manfaat bagi kedua negara,” ujar Luis.
Sebagai langkah lanjutan, Indonesia dan Peru telah sepakat untuk menggelar perundingan keempat IP CEPA pada 28 Oktober–1 November 2024 di Jakarta. Target perundingan keempat adalah pengumuman penyelesaian substansial yang direncanakan untuk dapat disampaikan di sela-sela APEC Economic Leaders Week 2024 di Peru.
Pada semester I 2024, total nilai perdagangan Indonesia-Peru mencapai US$ 196 juta. Jumlah tersebut terdiri atas ekspor US$ 153,8 juta dan impor US$ 42,2 juta. Indonesia menikmati surplus perdagangan yang signifikan sebesar US$ 111,6 juta pada periode tersebut.
Sementara itu, sepanjang 2023, total perdagangan kedua negara tercatat sebesar US$ 444,3 juta. Dari jumlah tersebut, ekspor Indonesia ke Peru mencapai US$ 367,4 juta dan impor Indonesia dari Peru mencapai US$ 77 juta. Dengan capaian ini, Indonesia berhasil mencatatkan surplus perdagangan sebesar USD 290,4 juta.