Implementasi Sistem Pembayaran Tol MLFF Molor 2 Tahun, Apa Dampaknya?

ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/rwa.
Sejumlah kendaraan memadati ruas Tol Jagorawi di Cibubur, Jakarta Timur, Sabtu (6/8/2022). Kementerian PUPR menyatakan sistem Multi Lane Free Flow (MLFF) untuk transaksi di jalan tol akan menggunakan platform bernama Cantas pada smartphone, dan mulai diimplementasikan di beberapa ruas tol pada akhir 2022.
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
6/11/2024, 18.54 WIB

Implementasi sistem pembayaran nontunai nirsentuh berbasis multi lane free flow atau MLFF molor hingga dua tahun dari jadwal semula pada akhir 2022. Duta Besar Hungaria untuk Indonesia, Timor Leste, dan ASEAN Lilla Karsay mengakui kerap diundurnya implementasi MLFF berdampak pada relasi bilateral dan diplomatik Hungaria dan Indonesia. 

Namun, Karsay menyampaikan pihaknya berkomitmen agar proyek MLFF rampung. "Investasi proyek MLFF berasal dari pembayar pajak di Hungaria, tapi kami masih di sini walaupun implementasi kerap diundur. Pemerintah Hungaria belum menarik investasi dari proyek MLFF, ini menunjukkan komitmen dari sisi kami," kata Karsay.

Pemerintah Hungaria dan Indonesia menandatangani kerja sama proyek MLFF pada 2021 dan dijadwalkan beroperasi pada 2022. Menurutnya, mundurnya implementasi proyek MLFF yang terjadi berulang kali disebabkan oleh perbedaan budaya Indonesia dan Hungaria tentang waktu.

Karsay menyampaikan, salah satu karakteristik Hungaria adalah keras kepala dan selalu menepati janji. Karena itu, Karsay mengaku siap berkoordinasi dengan pemeritah Indonesia yang baru dalam menyelesaikan proyek MLFF.

Di sisi lain, Karsay mengatakan pihaknya telah menyiapkan skenario terburuk dari investasi proyek MLFF, yakni menarik seluruh dana investasi proyek MLFF. "Skenario terburuk adalah cabut dari investasi ini tanpa ada implementasi," katanya.

Sementara itu, PT Roatex Indonesia Toll System atau RITS menyatakan belum ada rupiah yang digunakan dalam pengembangan transaksi nontunai nirsentuh berbasis MLFF selama dua tahun terakhir. Investasi proyek MLFF mencapai US$ 330 juta atau  Rp 4,45 triliun.

Direktur RITS Renaldi Utomo mengatakan, seluruh investasi tersebut berasal dari pemerintah Hungaria. Selama dua tahun terakhir, RITS telah menghabiskan lebih dari setengah atau sekitar US$ 200 juta dari nilai investasi proyek MLFF.

"Terkait sistem MLFF sendiri, kami sudah siap untuk mengimplementasikannya. Pemerintah hanya perlu menentukan ruas tol yang ingin diterapkan dan kapan mau diterapkan," kata Renaldi.

Pemerintah telah menetapkan proyek MLFF sebagai Proyek Strategis Nasional atau PSN pada Mei 2024. Status tersebut diberikan lantaran proyek tersebut dinilai memerlukan koordinasi dengan beberapa otoritas dan lembaga keuangan.

Renaldi mengaku belum mendapatkan kemudahan terkait status tersebut. Namun, ia menekankan pihaknya masih berkomitmen untuk melanjutkan proyek MLFF sampai akhirnya diserahkan ke pemerintah.

Reporter: Andi M. Arief