Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan melaksanakan Bilateral Meeting Indonesia - Korea Selatan dengan Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Keuangan Korea Selatan Mr.Choo Kyung-Ho di Korea Selatan. Dalam pertemuan tersebut, berbagai kerja sama dibahas dengan salah satunya kemudahan Visa bagi wisatawan Warga Negara Indonesia atau WNI ke Korea dengan e-Paspor.
“Dalam hal ini, kami ingin membahas kemungkinan Korea untuk mempertimbangkan penerapan kebijakan Visa on Arrival bagi WNI yang bepergian dengan paspor elektronik, karena Indonesia sudah mendapatkan fasilitas ini dari Jepang,” kata Luhu dalam keterangan tertulis dikutip Sabtu (25/3).
Luhut mengatakan, kemudahan perjalanan bagi wisatawan WNI maupun Korea sangat penting, baik tujuan bisnis, kerja, dan liburan . Oleh sebab itu, dirinya berharap besar mengenai pertimbangan Visa ini.
Kerja Sama Industri Kendaraan Listrik
Selain membahas Visa, Luhut juga mengatakan bahwa Indonesia - Korea perlu meningkatkan kerja samanya dalam berbagai investasi. Hal itu termasuk investasi untuk pengembangan industri kendaraan listrik atau electric Vehicle.
“Kita perlu melanjutkan perbincangan kita untuk memfasilitasi investasi perusahaan Korea dalam membangun seluruh rantai produksi EV di Indonesia, dengan memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah yang kita miliki,” ujarnya.
Beberapa kerja sama lainnya pun juga dibahas dalam pertemuan ini seperti membuka peluang bagi pelajar Indonesia untuk melanjutkan pendidikan tinggi di Perguruan Tinggi di Korea dengan skema pembiayaan beasiswa. Beasiswa tersebut bisa ditawarkan oleh Korea maupun Indonesia.
Indonesia membukukan impor dengan Korea Selatan sebesar US$ 9,43 miliar per Desember 2021. Nilai tersebut naik 37,64% dibandingkan impor tahun sebelumnya yang tercatat US$ 6,85 miliar.
Rekam jejak perdagangan Indonesia dengan Korea Selatan, impor dalam 10 tahun terakhir telah banyak berkurang. Terendah impor Indonesia adalah US$ 6,67 miliar dan untuk impor tertinggi di angka US$ 11,97 miliar.