Diaspora Indonesia di Turki sukses menyelenggarakan festival Pasar Senggol di Pusat Budaya dan Seni Haskoy Istanbul, Turki pada 28 September 2024.
Dengan slogan “Leading ASEAN market in Turkey”, festival ini merupakan festival UMKM terbesar negara ASEAN yang ada di Turki.
Festival Pasar Senggol Turkiye (PST) merupakan acara yang diselenggarakan oleh Yayasan Senggol Kreatif Indonesia. Festival ini berasal dari berbagai aspirasi masyarakat Indonesia di Turki, khususnya kota Istanbul.
Pasar Senggol pertama kali diadakan pada 5 Juni 2022 dengan mengangkat tema Bali dengan pengunjung 2.000-3.000 orang. Acara kedua diadakan pada 10 September 2023 yang mengangkat tema dari Provinsi Jawa Barat dengan pengunjung 2.000 orang.
Pada tahun ini, PST hadir dengan konsep dan suasana yang berbeda dengan mengangkat tema dari Provinsi Ibu Kota Nusantara (IKN) dan Indonesia emas. Oleh karena itu, warna hijau dan emas menjadi warna latar utama festival tahun ini. Persiapan kegiatan telah dimulai sejak tiga bulan sebelum pelaksanaan kegiatan.
“Kita mulai dari survei lokasi, survei seluruh tenant yang ingin berjualan di Pasar Senggol,” kata Muhammad Farrel Ramsyah sebagai ketua pelaksana Festival Pasar Senggol, dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (1/10).
Peningkatan pengunjung pada Pasar Senggol tahun ini sangat signifikan, karena sukses menghadirkan lebih dari 37 negara, 51 stan UMKM dan dihadiri lebih dari 4.000 orang. Pasar Senggol Turkiye juga merangkul organisasi-organisasi di Turki mulai pekerja, pelajar, diaspora sampai organisasi internasional.
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Ankara dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Istanbul memberikan dukungan untuk festival ini.
“Pemerintah Indonesia sangat mendukung penuh program Pasar Senggol, KJRI telah mempertemukan Pasar Senggol dengan pemerintah setempat untuk proses pengadaan tempat dan terbukti dari kehadiran pak Duta Besar dan pak Konsul Jenderal,” kata.
Selain festival UMKM, Pasar Senggol juga menjadi ajang untuk memperkenalkan budaya dan kesenian Indonesia kepada dunia Internasional dengan menampilkan beberapa kesenian khas Indonesia seperti Tari Cilinaya, Tari Sri Kamelawi, Tari Oleg Tamulilingan Tari Mappadendang, musik Gambang, pakaian dan musik tradisional Indonesia.
Festival Pasar Senggol menjadi wujud konkret kontribusi diaspora Indonesia di Turki untuk memperkenalkan nama Indonesia ke kancah internasional.
Selain itu, melalui festival ini seluruh masyarakat ASEAN dan masyarakat lokal di Turki dapat merasakan nuansa kehangatan pasar Indonesia dengan gaya yang lebih modern.