Ramai Erdogan Walk Out saat Prabowo Pidato di KTT D-8, Ini Penjelasan Kemenlu

Youtube/Sekretariat Presiden
Adegan Presiden Turki Erdogan Tayyip yang keluar dari ruangan saat Presiden Prabowo Subianto berbicara di KTT D-8 terlihat sekilas dari video yang ditayangkan di Youtube Sekretariat Presiden.
Penulis: Agustiyanti
22/12/2024, 20.44 WIB

Sebuah video yang memperlihatkan Presiden Turki Erdogan Tayyip terpantau keluar dari ruangan atau walk out di tengah pidato Presiden Prabowo Subianto saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-11 Developing Eight (D-8) di Kairo, Mesir pada Kamis (19/12) ramai diperbincangkan di media sosial. 

Direktur Informasi dan Media Kemenlu Hartyo Harkomoyo mengaku belum dapat mengkonfirmasi video tersebut. Namun, menurut dia, masing-masing negara memiliki hak untuk menentukan kapan ketua delegasi duduk atau meninggalkan ruangan dalam suatu sidang internasional. Hartyo pun memastikan hubungan Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Turki Erdogan Tayyip dalam kondisi baik.

"Presiden RI melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Turki Erdogan Tayyip dalam suasana persahabatan," ujar Hartyo kepada Katadata.co.id, Minggu (22/12).

Adegan Erdogan yang keluar dari ruangan saat Prabowo berbicara di KTT D-8 terlihat sekilas dari video yang ditayangkan di Youtube Sekretariat Presiden. Sejumlah degelasi dalam video itu terlihat meninggalkan kursi mereka dan berjalan keluar di belakang Prabowo saat sedang berbicara.

Dalam KTT tersebut, Prabowo menyerukan pentingnya persatuan dan kerja sama antarnegara muslim. Ia  menyoroti lemahnya solidaritas antarnegara Muslim pada sejumlah isu, seperti perdamaian dan kemanusiaan.

“Kami harus melihat realitas dari situasi ini. Kita selalu menyatakan dukungan untuk Palestina, Suriah, tapi dukungan yang seperti apa?” kata Prabowo dikutip dari laman Sekretariat Presiden, Minggu (22/12). 

Prabowo mengatakan, sejumlah negara dalam beberapa pertemuan mengeluarkan pernyataan dukungan dan memberikan bantuan kemanusiaan kepada negara lain. Namun, menurutnya hal tersebut tidak diimbangi dengan langkah nyata untuk menciptakan perubahan.

“Ketika saudara kita kesusahan, kita memberikan pernyataan dukungan dan mengirimkan bantuan kemanusiaan. Maaf ini opini saya, tapi mari kita lihat realitasnya. Kita harus bekerjasama, menyamakan suara, dan tidak terpecah belah,” ujarnya.