Rutinitas pekerjaan yang berlebihan dapat mengakibatkan kelelahan fisik dan pikiran. Bahkan dalam beberapa kasus, seorang pekerja bisa merasakan burnout syndrome akibat menjalani pekerjaan yang banyak menguras tenaga. Istilah burnout syndrome atau burnout adalah sebuah kondisi stres berat yang disebabkan oleh pekerjaan.
Belakangan ini burnout adalah istilah yang kembali populer di kalangan pekerja kantoran, terutama di daerah metropolitan seperti Jakarta dan sekitarnya. Kondisi ini bisa dialami oleh siapapun terutama mereka yang memaksakan diri untuk terus bekerja, memiliki beban kerja berlebihan dan monoton, sampai tidak mendapatkan apresiasi dari atasannya.
Untuk mengetahui apa itu burnout syndrome, penyebab dan apa saja ciri-cirinya, simak penjelasannya berikut ini.
Apa Itu Burnout Syndrome?
Secara harfiah yang dimaksud burnout adalah kondisi stres yang berhubungan dan disebabkan oleh pekerjaan. Kondisi ini tidak boleh dibiarkan begitu saja karena dapat mempengaruhi kesehatan fisik serta mental.
Mengutip dari WebMD, burnout adalah bentuk kelelahan yang dipicu oleh rasa kewalahan dalam menjalani pekerjaan. Kondisi ini tidak didiagnosis secara medis. Tetapi burnout dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental pekerja jika dia tidak menyadarinya.
Burnout adalah masalah yang cukup serius karena dalam banyak kasus seseorang dengan kondisi ini biasanya merasakan stres emosional yang tinggi sampai kelelahan fisik dan mental yang berkepanjangan. Kondisi ini sering berkaitan dengan pekerjaan berlebihan.
Saat seseorang merasa kesulitan dan merasakan tuntunan pekerjaannya terlalu berat, sisi emosionalnya perlahan akan terkuras. Dalam hal ini, burnout adalah kondisi yang bisa memicu terjadinya penurunan energi, munculnya rasa putus asa, sinis, dan kesal. Dampak terburuknya pekerjaan yang digeluti bakal terganggu sehingga membuat dia tidak produktif.
Menurut Mayoclinic, burnout adalah jenis khusus dari stres terkait pekerjaan yang mencakup keadaan kelelahan fisik atau emosional. Hilangnya rasa pencapaian atau identitas pribadi akibat kelelahan bekerja, bisa dikategorikan sebagai salah satu dampak buruk dari burnout. Selain itu menurut beberapa ahli, faktor individu seperti ciri kepribadian dan kehidupan keluarga, sangat mempengaruhi seseorang yang mengalami sindrom ini.
Efek Burnout
Dilansir dari Helpguide.org, efek negatif burnout dapat meluas ke setiap bidang kehidupan. Mengingat kondisi burnout adalah keadaan kelelahan emosional, fisik, dan mental yang disebabkan oleh rutinitas serta beratnya tuntutan pekerjaan, maka saat stres ini berlanjut pekerja mulai kehilangan minat dan motivasi.
Burnout juga dapat menyebabkan perubahan jangka panjang pada tubuh yang membuat seseorang rentan terhadap penyakit seperti pilek dan flu. Karena banyak konsekuensinya, penting untuk segera mengetahui cara mengatasi burnout.
Meskipun tidak tergolong sebagai kondisi medis tertentu, burnout tetap mengacu pada keadaan stres akibat pekerjaan. Dijelaskan dalam situs resmi Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), burnout adalah salah satu dari "11th Revision of the International Classification of Diseases" atau ICD-11 sebagai fenomena pekerjaan.
Burnout adalah sindrom yang dikonseptualisasikan sebagai akibat dari stres kronis di tempat kerja yang belum berhasil dikelola. Ada tiga hal yang mencakup dimensi burnout yaitu perasaan kehabisan energi atau kelelahan, peningkatan jarak mental dari pekerjaan seseorang, atau perasaan negatif terkait dengan pekerjaan seseorang dan mengurangi kinerja profesional.
Penyebab Burnout
Burnout syndrome terutama job burnout adalah kondisi yang membuat seseorang merasa membenci pekerjaannya dan mulai merasa kurang mampu di tempat kerjanya.
Pada dasarnya siapa pun yang merasa terlalu banyak bekerja dan kurang dihargai berisiko mengalami burnout. Sebut saja seperti pekerja kantoran yang bekerja keras dan jarang mengambil cuti selama bertahun-tahun, hingga ibu rumah tangga yang lelah merawat keluarga serta melakukan pekerjaan rumah tangga.
Sebenarnya pekerjaan dengan risiko stres tinggi tidak melulu akan menimbulkan burnout. Sebab, jika stres ini dikelola dengan baik maka efeknya tidak akan begitu buruk.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, beberapa individu dengan faktor tertentu berpotensi mengalami burnout yang sangat tinggi. Terlebih lagi beban kerja yang berat menjadi salah satu penyebab utama sindrom ini sering dialami para pekerja.
Berdasarkan laporan tahunan Gallup sebagaimana dilansir dari Verrywellmind.com, berikut adalah lima penyebab burnout di kalangan karyawan:
1. Tekanan Waktu Kerja yang Tidak Masuk Akal.
Karyawan di sebuah perusahaan yang memiliki cukup waktu untuk melakukan pekerjaannya 70 persen lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami burnout yang tinggi. Sebaliknya jika mereka mendapatkan waktu kerja yang tidak masuk akal, karyawan tersebut umumnya bakal lebih mudah mengalami burnout.
2. Kurangnya Komunikasi dan Dukungan
Dukungan dari atasan, misalnya manajer bisa meningkatkan kondisi psikologis terhadap stres. Karyawan yang merasa sangat didukung oleh manajer mereka lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami burnout.
3. Kurangnya Kejelasan Peran
Pembagian peran kerja yang tidak jelas dapat menimbulkan risiko terjadinya burnout. Sebab, seorang karyawan mungkin menjadi lelah hanya dengan mencoba mencari tahu apa yang seharusnya mereka lakukan dalam pekerjaannya.
4. Beban Kerja yang Tidak Terkendali
Ketika beban kerja terasa tidak terkendali, bahkan karyawan yang paling optimis pun akan merasa putus asa. Kondisi ini dapat dengan cepat menyebabkan burnout.
5. Perlakuan yang Tidak Adil
Karyawan yang merasa diperlakukan tidak adil di tempat kerja 2 kali lebih mungkin mengalami burnout tingkat tinggi. Perlakuan tidak adil dapat mencakup hal-hal seperti pilih kasih, kompensasi yang tidak adil, dan perlakuan buruk dari rekan kerja .
Ciri-ciri Burnout
Burnout adalah sebuah kondisi stres berat di tempat kerja yang sangat sulit teratasi. Akibatnya seorang karyawan bisa saja kehilangan semangat bekerja, sampai kehilangan minat untuk berinteraksi dengan lingkungan tempat kerjanya.
Berikut ciri-ciri burnout di tempat kerja yang perlu diketahui:
1. Merasa Terasingkan dari aktivitas Terkait dengan Pekerjaan
Ciri-ciri burnout yang pertama adalah ketika seorang karyawan memandang pekerjaan mereka sebagai sesuatu yang membuat stres dan frustasi. Ada kemungkinan mereka yang mengalami kondisi ini akan memiliki pandangan negatif tentang kondisi kerja dan orang-orang yang bekerja dengan mereka.
Jika sudah demikian, biasanya mereka akan menjauhkan diri dan mulai merasa mati rasa tentang pekerjaan mereka.
2. Gejala dan Masalah Kesehatan Fisik
Stres berat akibat burnout dapat menyebabkan gejala dan masalah kesehatan tertentu seperti sakit kepala dan sakit perut.
3. Kelelahan Emosional
Burnout dapat menyebabkan orang merasa lelah secara emosional dan tidak mampu mengatasinya. Mereka sering kekurangan energi untuk menyelesaikan pekerjaan mereka.
4. Penurunan Kinerja
Efek buruk dari burnout bisa mempengaruhi tugas sehari-hari di tempat kerja. Karyawan yang mengalami kondisi ini merasa negatif tentang tugas mereka. Akibatnya mereka mengalami kesulitan berkonsentrasi dan sering kekurangan kreativitas.
Demikian pembahasan tentang burnout dan penyebabnya. Jika sudah mengetahui apa saja penyebab dari burnout, seorang karyawan diharapkan mampu mengelola stresnya dengan baik. Sedangkan pihak perusahaan seharusnya lebih memperhatikan lagi kondisi fisik dan mental pekerjanya.sehingga pekerjaan mereka dapat berjalan dengan baik.