Informasi mengenai produk berbahan retinol kerap dicari masyarakat. Banyak pertanyaan menyeruak mengenainya. Satu di antaranya mengenai cara penyimpanan produk yang mengandung bahan retinol. Perlukah dimasukan lemari pemari pending atau kulkas?
Praktisi bidang kecantikan dr. Sari Chairunnisa, Sp.KK menyatakan, produk perawatan kulit yang mengandung retinol tidak harus disimpan di kulkas. “Mungkin ada yang pernah lihat petunjuk penyimpanan produk-produk dengan retinol di kulkas. Sebetulnya enggak harus,” kata Sari yang juga VP of RnD PT Paragon Technology and Innovation di Jakarta, Selasa kemarin.
Menurut Sari, jika produk perawatan tersebut sudah diformulasikan dengan baik, penyimpanannya cukup dalam suhu ruangan saja. Sebagai contoh, meletakannya pada meja rias di kamar atau di kamar mandi selama tidak terlalu lembab.
Hal yang tidak dianjurkan dalam menyimpan kosmetik atau produk perawatan kulit adalah pada suhu panas yang ekstrem. Misalnya, meninggalkan produk skincare di dalam mobil pada siang hari.
Sari menyatakan, sebelum diluncurkan, produk tersebut sudah melewati berbagai uji dalam suhu yang ekstrem, misalnya di dalam freezer atau oven. Sebuah produk yang bisa disimpan dalam suhu ruangan beraarti produk tersebut telah melewati masa uji ekstrem sebelum diluncurkan.
Apa Manfaat dan Efek Samping Retinol?
Retinol merupakan bahan aktif dari vitamin A. Sebagian besar bahannya ada dalam produk skincare. Kandungan senyawa ini memiliki banyak fungsi, dari memperbaiki tekstur kulit, mengatasi jerawat, hingga dinilai bisa mencegah penuaan dini.
Sejumlah praktisi kesehatan menyatakan, retinol perlu digunakan sesuai aturan agar kulit bisa mendapatkan manfaat maksimal dan terhindar dari risiko iritasi. Hal ini sebagaimana bahan aktif lainnya.
Apakah Retinol Itu?
Laman Harvard Medical School menyebutkan bahwa retinol atau retinoid merupakan zat yang dibuat dari vitamin A. Pada 1970-an, zat ini semula dimanfaatkan sebagai obat jerawat. Lalu para peneliti menemukan beberapa fungsi lain, satu di antaranya yakni mencegah penuaan dini.
Retinol pun disebut-sebut punya kemampuan merangsang produksi kolagen. Kandungan ini yang diduga sebagai faktor utama dalam produk anti-aging. Hal ini lantaran retinol bisa mempercepat proses pembaruan sel-sel kulit mati sehingga membantu tekstur kulit menjadi lebih halus.
Website Hellosehat menyebutkan, retinol dibagi menjadi beberapa jenis sesuai tingkat kekuatannya. Produk yang mengandung retinyl palmitate, retinol, retinaldehyde, atau adapalene biasanya bebas dibeli oleh umum. Adapalene memang banyak ditemukan dalam obat jerawat.
Di level berikutnya ada retinol yang jauh lebih kuat seperti tretinoin dan tazarotene. Untuk memperoleh kedua jenis ini, pembeli memerlukan resep dokter mengingat pengaruhnya sangat kuat terhadap kulit. Sebagai gambaran, efek obat yang mengandung tretinoin muncul lebih cepat, namun risiko iritasinya juga lebih besar.
Apa pun jenis retinol yang Anda gunakan, pada dasarnya semua akan memberikan hasil pada kulit setelah pemakaian jangka panjang sesuai aturan. Kulit rata-rata mulai menunjukkan perkembangan setelah sedikitnya tiga bulan pemakaian produk.