Istilah seni biasa digunakan untuk menggambarkan segala hal yang memiliki keindahan. Karya seni juga mengandung nilai estetika dan makna di dalamnya.
Quraish Shihab dalam bukunya Wawasan Al-Qur’an (1996) mendefinisikan, seni adalah keindahan. Seni merupakan ekspresi ruh dan budaya manusia yang mengandung serta mengungkapkan keindahan. Seni lahir dari sisi terdalam manusia didorong oleh kecenderungan seniman kepada yang indah, apapun jenis keindahan itu.
Dalam Dasar-Dasar Kritik Seni Rupa (1979), Sudarmadji juga menerangkan bahwa seni bukan hanya sebuah karya, tetapi juga tumbuh menjadi sebuah manifestasi batin yang di dalamnya mengunggah pengalaman yang memiliki keindahan dengan menggunakan berbagai media dalam berkesenian seperti media bidang, garis, warna, volume, dan gelap terang.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa seni merupakan hasil dari ekspresi dan budaya manusia. Seni juga mengandung keindahan yang disusun dengan media.
Kali ini, Katadata.co.id akan membahas tentang karya seni daerah bercorak. Tepatnya adalah seni rupa.
Mengingat daerah-daerah di Indonesia umumnya memiliki kesenian yang beragam. Demikian juga dengan seni rupa.
Menariknya, khas seni rupa di tiap daerah juga dipengaruhi oleh lingkungannya. Kecenderungan tersebut justru menjadi sisi uniknya. Karya seni daerah bercorak biasanya terdapat pada seni pahat, lukis hingga kriya.
Jenis Karya Seni Daerah
Seperti yang sudah disebutkan di atas, berikut ini adalah penjelasan mengenai jenis karya seni daerah yang berhasil dirangkum dari situs Grid.id:
1. Seni Pahat
Seni pahat merupakan cabang seni yang menghasilkan karya tiga dimensi. Biasanya teknik pahat dilakukan untuk membuat patung. Selain itu, pahat juga bisa diterapkan dengan kombinasi teknik modelling atau kasting (menggunakan cetakan). Sebagai salah satu karya seni daerah bercorak, patung dibentuk mirip dengan karakter tertentu. Baik karakter tokoh ataupun makhluk magis. Setelah itu, diberi corak atau warna.
Susanto dalam buku Diksi Seni Rupa Kumpulan Istilah dan Gerakan Seni Rupa (2011) menjelaskan, seni patung merupakan karya tiga dimensi yang memiliki bentuk dan dibuat dengan metode subtraktif, yaitu mengurangi bahan atau aditif, yakni menambahkan bahan. Berikut ini adalah contoh seni pahat khas Indonesia yang dikutip dari situs Gramedia.com:
a. Seni patung Suku Asmat Papua
b. Seni Patung Batak Toba, Simalungun, Pakpak Dairi dan Karo
c. Seni Topeng Batang Simalungun, Tapanuli, Pakpak Dairi dan Karo
d. Topeng Reog dari Jawa Timur
e. Seni patung Nias
f. Seni ukir dari Toraja
g. Seni ukir Suku Asmat
h. Miniatur dari Sulawesi Selatan.
2. Seni Lukis
Dalam buku Kritik Seni Rupa Berbasis Budaya Kritis (2020), Aru menerangkan bahwa seni lukis adalah melukis di atas media kanvas sebagai sebuah ekspresi seorang pelukis dalam mengungkapkan perasaan dan gagasannya. Namun karya seni lukis bukan saja melukis di atas kanvas, melainkan di atas media apa saja. Berikut ini adalah beberapa dari seni lukis Indonesia:
a. Lukisan Lampang dari Kalimantan
b. Lukisan Wayang Semar dari Yogyakarta
c. Lukisan Kamasan dari Bali
d. Lukisan Suku Dayak dari Kalimantan
e. Lukisan Leang-leang dari Jawa Tengah
f. Lukisan Kaca dari Cirebon
g. Lukisan Khombow dari Papua
3. Seni Kriya
Haryono (2002) menjelaskan bahwa seni kriya adalah cabang seni yang menekankan pada keterampilan tangan yang tinggi dalam proses pengerjaannya. Dapat diartikan bahwa kriya adalah mengerjakan sesuatu untuk menghasilkan benda atau objek yang bernilai seni.
Tak hanya itu, Gustami (1992) juga menerangkan bahwa seni kriya memiliki nilai estetika, simbolik, filosofis dan fungsional.
Adapun yang termasuk di dalam seni kriya daerah adalah keris, senjata, ukiran-ukiran kayu, wayang, topeng, hiasan, mainan. Namun sekarang seni kriya semakin berkembang dan banyak jenisnya.
Demikian juga juga bahan dasarnya. Dilansir dari Serupa.id, berikut ini adalah jenis seni kriya berdasarkan bahan yang digunakan dan contohnya:
a. Kriya Kayu: topeng, ukiran kayu pada pintu, patung
b. Kriya Keramik: guci, piring, gelas, vas bunga
c. Kriya Logam: perhiasan, patung, alat makan, miniatur
d. Kriya Tekstil: kain batik, kain tenun, kain songket
e. Kriya Kulit wayang, dompet, sepatu
f. Kriya Bahan Khas: alat dan hiasan dari kulit telur, kain perca, pecahan kaca
Menariknya, corak atau motif pada kriya tekstil biasanya beragam dan berbeda setiap daerahnya. Motif yang digunakan bersifat turun temurun. Bagi masyarakat yang tinggal di daerah pegunungan cenderung menggunakan motif flora. Sedangkan pada bagian pesisir akan memakai gambar ikan.
Selain jenis di atas, berikut ini adalah contoh seni kriya khas Indonesia:
a. Batik dari Yogyakarta
b. Batik dari Solo
c. Batik dari Pekalongan
d. Sasirangan dari Kalimantan Selatan
e. Kain Tenun dari Sulawesi Selatan
f. Anyaman Bingga dari Sulawesi Tengah
g. Motif Keris dari Yogyakarta
h. Anyaman Tanggui dari Kalimantan Selatan
Demikian penjelasan lengkap mengenai karya seni daerah bercorak. Kecenderungan adanya corak biasanya terdapat pada kain dan ukiran khas daerah masing-masing.