Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan, permintaan ikan laut turun sekitar 20%. Hal ini disebakan oleh melemahnya permintaan sektor kuliner dan restoran seiring dengan merebaknya virus corona.
Sejak virus Covid-19 merebak, aktivitas restoran serta pasar tradisional yang menjual ikan lesu. Alhasil, permintaan komoditas perikanan pun turun.
Padahal, dalam waktu dekat petambak udang akan masuk panen raya dengan estimasi panen sebanyak 110.000 ton. petambak budidaya ikan laut dan tawar juga akan masuk musim panen dengan perkiraan hasil 140.000 ton ikan tiga bulan ke depan.
(Baca: Marak Corona, 32.000 Ton Hasil Perikanan Diekspor ke 13 Negara)
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengatakan untuk menyerap hasil panenn para petambakdiperlukan stimulus dari pemerintah agar mereka tak merugi. Selain itu, seluruh infrastruktur tempat penyimpanan ikan atau cold storage harus dibenahi agar dapat menampung hasil panen dalam waktu yang cukup lama.
"Tapi yang paling penting bukan dana atau angka, yang penting kesiapan KKP itu sendiri dalam rangka infrastrukturnya. Sekarang kami data cold storage yang selama ini beroperasi tapi tidak berfungsi, karena jumlahnya berkurang itu bisa digunakan," kata diadalam konferensi pers virtual di Jakarta, Rabu (1/4).
Tak hanya itu, pihaknya juga tengah membantu para pengusaha kecil ini mencari pasar-pasar ekspor yang masih potensial di tengah wabah corona. Salah satunya pasar terbesar yang masih potensial menurutnya, Amerika Serikat (AS).
Pasalnya, hingga saat ini jumlah permintaan ikan khususnya ikan tuna masih relatif lebih tinggi dan tak ada penurunan. Sementara kebutuhannya diperkirakan mencapai 150.000 ton.
"Permintaan di AS malah belum ada penurunan malah cenderung meningkat ini versi pengusaha yang menyampaikan pada saya," kata Edhy.
(Baca: Pelaku Usaha Minta Distribusi Pakan Ternak Terjamin Jika Lockdown)
Secara keseluruhan, KKP menargetkan ekspor hasil perikanan laut pada tahun ini mencapai US$ 6 miliar atau sekitar Rp 84,5 triliun. Target tersebut lebih besar dibandingkan tahun lalu. US$ 5,5 miliar atau Rp 77,5 triliun.
Target tersebut terdiri dari produk mentahan dan olahan. KKP menargetkan, produk mentahan seperti ikan mencapai 2,5 juta ton tahun depan. Sedangkan ekspor produk olahan seperti hasil laut beku, kupas, sashimi, dan lainnya dibidik 1,2 juta ton.