Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi 15 jenazah korban bencana tanah longsor di Kampung Garehong, Dusun Cimapag, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Pencarian korban ditutup sementara karena hujan deras dikhawatirkan rentan menyebabkan longsor susulan.
"Dari hasil kerja tim di hari kedua ini, jumlah korban yang ditemukan sebanyak 15 orang dengan rincian dua korban di hari pertama dan 13 korban di hari kedua," kata Danrem 061/Suryakencana Kolonel (Inf) M Hasan seperti dikutip Antara, di Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Rabu (2/1).
Pencarian akan kembali dilanjutkan pada Kamis (3/1). Jumlah korban yang belum ditemukan sebanyak 20 orang. Tim SAR gabungan berharap hari ini korban hilang bisa ditemukan. Sementara itu, Pasiops Basarnas Pos Jakarta, I Made Oka, mengatakan data jumlah korban hilang masih bisa berubah tergantung dari warga yang melaporkan kehilangan anggota keluarganya.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan upaya pencarian korban longsor yang menimbun 30 rumah di Desa Sirnaresmi pada Selasa (1/1) terpaksa dihentikan pada pukul 14.00 WIB. "Hujan deras memaksa evakuasi korban dihentikan karena membahayakan petugas jika dilakukan evakuasi," kata Sutopo dalam keterangan tertulis, Rabu (2/1) dini hari.
Dari 30 unit rumah yang tertimbun terdapat 32 Kepala Keluarga (KK) atau 101 jiwa. Dari angka tersebut, sebanyak 63 orang selamat, 3 orang luka-luka dan dirujuk ke RS Pelabuhan Ratu, 15 orang meninggal dunia, dan 20 orang masih dalam pencarian. Dua alat berat telah disiapkan tetapi baru satu alat berat yang dapat masuk ke lokasi longsor.
(Baca: Lereng Tol Salatiga-Kartasura Longsor, Butuh Waktu Perbaikan 4 Hari)
Di lokasi telah terjadi empat kali longsor susulan meskipun dengan jumlah longsoran yang lebih kecil. Material tanah yang gembur dan rapuh cukup membahayakan bagi tim SAR gabungan di lapangan, apalagi jika turun hujan. Daerah Cisolok merupakan zona bahaya longsor sedang dan tinggi. "Berdasarkan peta prakiraan terjadinya longsor di Kabupaten Sukabumi pada Januari 2019 dari PVMBG, terdapat 33 kecamatan di Kabupaten Sukabumi yang masuk kategori longsor menengah hingga tinggi," jelasnya.
Peta potensi longsor menengah menunjukkan pada zona ini dapat terjadi longsor jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan. Adapun peta potensi longsor tinggi berpotensi tinggi untuk terjadi longsor jika curah hujan di atas normal, sedangkan longsor lama dapat aktif kembali.
Kebutuhan mendesak yang dihadapi Tim SAR gabungan dalam proses evakuasi korban tanah longsor Cisolok adalah cangkul, sekop, sarung tangan lateks, dan alat komunikasi. Selain itu, dibutuhkan relawan untuk menangani dapur umum dan evakuasi, serta perbaikan jaringan listrik di kawasan tersebut.
(Baca: Radius Bahaya Krakatau di Luar Permukiman, BNPB Peringatkan Wisatawan)