OJK Terus Awasi Kredit Bermasalah BTN

KATADATA/
KATADATA | Agung Samosir
Penulis:
Editor: Arsip
28/5/2014, 12.45 WIB

KATADATA ?  Rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) Bank Tabungan Negara (BTN) yang terus naik, membuat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serius memantau bank tersebut. Deputi Komisioner Bidang Pengawasan Perbankan OJK Irwan Lubis mengatakan, meski rasio NPL nya mulai turun, OJK masih mengawasi spesifik BTN sejak akhir tahun 2013. Bahkan, memberikan treatment pengawasan demi memperbaiki NPL. 

?Bulan depan kami pantau lagi, BTN sudah enam bulan melakukan action plan sesuai permintaan Bank Indonesia (BI) saat itu,? ujarnya, dikutip Kontan, Rabu (28/5).

Berdasarkan laporan keuangan BTN, per Juni-September 2013, rasio NPL melonjak. NPL gross Juni 2013 4,63 persen, Juli 4,92 persen, Agustus 5,12 persen, dan September 4,88 persen. Sedangkan NPL net Juni  2013 3,65 persen, Juli 3,87 persen, Agustus 4,12 persen, dan September 3,81 persen.

 BTN berupaya memperbaiki NPL, dimana per Maret 2014 NPL gross menjadi 4,74 persen dan NPL net 3,57 persen. OJK memproyeksikan, BTN butuh satu hingga dua tahun untuk memangkas NPL gross di bawah 3 persen. Sedangkan Direktur Utama BTN Maryono menargetkan NPL menjadi 3 persen di 2014. Salah satu strateginya, melelang KPR macet senilai Rp 400-500 miliar. ?Hasil lelang akan memperbagus NPL dan laba,? tuturnya.
 
Sementara Direktur Konsumer BTN, Irman Alvian Zahiruddin menambahkan, NPL akan terpangkas 0,5 persen per tiga bulan. Kini, BTN menambah jumlah tenaga penagih, memisahkan divisi asset management dan divisi collection untuk mempercepat pemulihan dan peningkatan kualitas aset bermasalah.

Reporter: Redaksi