Diskon Saham Pertambangan di Atas 70 Persen

Arief Kamaludin | KATADATA
KATADATA | Agung Samosir
Penulis:
Editor: Arsip
18/12/2013, 00.00 WIB

KATADATA ? Kinerja indeks sektor pertambangan dan agrikultur dalam tiga tahun berturut-turut mencatatkan kinerja negatif. Secara akumulatif, harga saham di kedua sektor tersebut sudah terdiskon, berkebalikan dari indeks sektor lainnya.

Bahkan diskon untuk sektor pertambangan sudah di atas 70 persen, sedangkan sektor agrikultur terpotong 16 persen. Ini berkebalikan dengan kinerja indeks lainnya yang masih mencatatkan pertumbuhan meski terkena dampak gejolak pasar finansial pada kuartal III-2013.

Buruknya kinerja sektor pertambangan dan agrikultur pada tiga tahun terakhir seiring dengan merosotnya harga komoditas di pasar internasional. Adapun harga minyak sawit pada beberapa bulan terakhir sudah menunjukkan peningkatan, dan indeks di sektor ini sudah menunjukkan adanya geliat.

Menjelang berakhirnya tahun 2013, indeks sektor pertambangan tercatat sudah turun 22 persen. Penurunan tersebut merupakan yang tertinggi dibandingkan indeks lainnya. Adapun IHSG sejak awal tahun tercatat turun 3 persen, sedangkan LQ45 turun 6 persen.

Di sisi lain, indeks sektor perdagangan, konsumer, dan properti dalam tiga tahun sudah mencatat pertumbuhan di atas 50 persen. Kenaikan tersebut sejalan dengan meningkatnya daya beli masyarakat, apalagi populasi Indonesia yang mayoritas berada pada usia produktif.

Meski masih ada kemungkinan untuk terus tumbuh, namun kinerja di sektor ini patut dipantau. Gejolak perekonomian yang sudah terjadi sejak awal kuartal III-2013 bisa menekan daya beli masyarakat. Begitupula dengan kebijakan Bank Indonesia yang ingin menekan pertumbuhan kredit perumahan bisa menekan indeks sektor properti.

Reporter: Aria W. Yudhistira