Pekan Depan, Uji Klinis Vaksin Corona Sinovac Digelar di Bandung

ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/aww.
Ilustrasi vaksin. Uji coba fase ketiga vaksin corona bikinan Sinovac akan dilakukan di Bandung tanggal 11 Agustus 2020 mendatang.
4/8/2020, 21.02 WIB

Uji klinis vaksin virus corona fase ketiga akan dimulai hari Selasa (11/8) mendatang di Kota Bandung, Jawa Barat. Pengujian akan dilakukan di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Padjadjaran dan dilanjutkan di lima lokasi lain.

Ketua Tim Riset uji Klinis Vaksin Covid-19 Sinovac Prof. Kusnadi Ramli mengatakan relawan yang akan ikut uji vaksin akan menjalani tes usap terlebih dulu. Uji klinis juga akan melibatkan 20 dokter spesialis dan 30 dokter umum.

“Yang mendaftar banyak persyaratannya, mungkin ada yang tidak bisa ikut,” kata Kusnadi di Bandung dilansir dari Antara, Selasa (4/8).

Kusnadi menjelaskan dalam satu hari, uji vaksin hanya akan diikuti 20 sampai 25 relawan di tiap tempat. Sedangkan selain RS Unpad, lima lokasi lainnya adalah Balai Kesehatan Unpad di Jl. Dipatiukur, Puskesmas Sukapakir, Puskesmas Garuda, Puskesmas Dago, dan Puskesmas Ciumbuleuit.

Dia juga mengatakan hingga saat ini sudah ada 620 relawan mendaftar untuk mengikuti uji klinis fase tiga. Namun Kusnadi mengatakan belum ada pejabat publik yang berencana mengikuti tes tersebut. “Kalau belum ada, paling teman-teman dokter saya di daerah,” kata Kusnadi.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan dirinya bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) sedang berdiskusi mengenai keikutsertaan mereka dalam uji coba ini.

“Jika tak ada halangan dari unsur kesehatan pribadi, maka saya dan Forkopimda akan jadi relawan,” kata Ridwan hari Senin (3/8).

Ridwan mengatakan inisiatif ini diharapkan menjadi contoh dan menambah keyakinan masyarakat bahwa uji vaksin berjalan dengan lancar. “Kalau pimpinannya melakukan, rakyatnya juga akan meyakini proses itu,” ujar dia.

Sedangkan PT Bio Farma (Persero) bekerja sama dengan Sinovac untuk memproduksi vaksin ini. Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir bahkan menargetkan Bio Farma mampu memproduksi 250 juta dosis vaksin tahun depan. 

Reporter: Antara