Persiapan Vaksinasi Corona Daerah, Masih Ada yang Belum Terima Vaksin
Berbagai daerah terus mendistribusikan vaksin Covid-19 Sinovac jelang dimulainya vaksinasi pada pekan ini. Mayoritas akan memulai penyuntikan pada Kamis (14/1) atau satu hari setelah suntikan pertama diberikan kepada Presiden Joko Widodo.
Meski demikian, ada pula wilayah yang belum mendapatkan vaksin hingga saat ini, salah satunya Kota Mataram di Nusa Tenggara Barat. Kepala Dinas Kesehatan Mataram dr Usman Hadi berharap distribusi ke daerahnya bisa dilakukan pada Rabu (13/1).
“Informasinya hari ini dikirim ke Pulau Sumbawa, harapan kita besok distribusi untuk Pulau Lombok,” ujar Usman, Selasa (12/1) dikutip dari Antara.
Usman mengatakan Dinkes Provinsi NTB belum memberi kepastian kuota vaksin untuk Kota Mataram. Namun, jumlah tenaga kesehatan yang menjadi sasaran mencapai 7 ribu orang. "Idealnya kami diberikan 14 ribu dosis sesuai jumlah nakes untuk dua tahap," katanya.
Sedangkan DKI Jakarta siap memulai vaksinasi pada tanggal 14 Januari. Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria mengatakan pihaknya telah menerima 39.200 dosis vaksin Sinovac. Sedangkan jumlah tenaga kesehatan yang disasar sebenarnya mencapai 119.145 orang.
“Vaksinasi akan dilakukan di Puskesmas hingga rumah sakit yang ada di DKI dan yang diutamakan jajaran kesehatan terlebih dahulu," ujar Riza, Senin (11/1) dikutip dari Antara.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan tiga wilayah di Jateng yakni Kota Semarang, Kabupaten Semarang, dan Kota Solo juga akan memulai vaksinasi pada Kamis (14/1). Adapun Jateng menerima 62.650 vaksin pada tahap pertama.
"Vaksinator sudah siap semua karena Jateng termasuk yang mendaftarkan seluruh puskesmas sejak awal,” kata Ganjar.
Di Jawa Timur, Kota Malang telah mendapatkan alokasi 12 ribu dosis. Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan alokasi tersebut setara dengan jumlah tenaga kesehatan di kota apel.
Dia mengatakan pekan lalu, Pemerintah Kota Malang telah memperbarui data tenaga kesehatan prioritas penerima vaksin. Sebelumnya sudah ada 7.050 tenaga medis yang telah terverifikasi. “Sudah hampir linier dengan yang kami daftarkan,” kata Sutiaji, Selasa (12/1).
Sejumlah daerah di luar Pulau Jawa juga tengah mempersiapkan vaksinasi, salah satunya Provinsi Riau. Gubernur Riau Syamsuar mengatakan vaksin telah dikirim ke tiga wilayah yakni Kota Pekanbaru sebanyak 11.040 dosis, Kabupaten Kampar 2.400 dosis, dan Kabupaten Pelalawan yakni 1.800 dosis.
“Masyarakat Riau harus mendukung pelaksanaan vaksinasi agar dapat berjalan lancar,” kata Syamsuar, Selasa (12/1).
Sedangkan distribusi 14.497 vaksin di Lampung dilakukan ke tiga wilayah yakni Bandarlampung sebanyak 9.624 dosis, Kota Metro 2.587 dosis, dan Kabupaten Lampung Selatan sebanyak 2.286 dosis.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Reihana mengatakan saat ini baru tiga dari 15 wilayah di Lampung yang akan menerima vaksin. “12 Daerah lagi menunggu informasi dari Kementerian Kesehatan,” kata Reihana. Adapun penyuntikan pertama di wilayah ini akan dimulai Kamis (14/1).
Sedangkan Dinas Kesehatan Sumatera Selatan hanya mendistribusikan 30 ribu dosis ke dua daerah. Padahal sebelumnya mereka merencanakan lebih banyak daerah untuk distribusi awal.
Kepala Dinkes Sumsel Lesty Nuraini mengatakan dua daerah penerima adalah Kota Palembang sebanyak 23.600 dosis dan Kabupaten Ogan Komering Ilir sebanyak 6.400 dosis. “Semula kuota cukup untuk empat daerah namun Pemerintah meminta ke daerah terdekat yakni OKI dan Palembang,” kata Lesty.
Di Kalimantan Barat, vaksin akan dikirim ke tiga wilayah yakni Kota Pontianak, Kabupaten Kubu Raya, dan Kabupaten Mempawah. Jumlah vaksin yang diterima adalah 18.360 dosis dan terdiri dari Pontianak sebanyak 10.400 unit, Kubu Raya 3.480 dosis, dan Mempawah sebanyak 2.000 dosis.
“Sisa 2.480 dosis akan disimpan di Dinkes Kalbar sebagai cadangan,” kata Kepala Dinkes Kalbar Harrison.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengakui distribusi vaksin COVID-19 ke berbagai daerah lebih sulit dibanding yang dibayangkan sebelumnya. Oleh sebab itu ia meminta Pemerintah pusat, daerah, hingga swasta saling membantu untuk mengatasi kesulitan logistik ini.
Secara rinci, sebanyak 401.240 vial telah dikirim ke 14 provinsi pada 3 Januari dan 313 ribu dikirim ke 18 provinsi keesokan harinya. Adapun pengiriman vaksin ke Jabar dan Sulbar telah didistribusian pada 5 dan 6 Januari.
“Distribusi ini membutuhkan jalur logistik dingin yang ternyata lebih kompleks dari kita duga,” kata Budi, Senin (11/1).