EDISI KHUSUS | Jelajah Jalan Raya Pos

Bima Arya: 2024 Akan Sulit Lihat Angkot di Pusat Kota Bogor

ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/hp.
Sejumlah angkutan kota (angkot) melintas di jalan Otto Iskandardinata, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (25/5/2021).
Penulis: Sorta Tobing
Editor: Redaksi
10/8/2021, 19.52 WIB

Kota Bogor, Jawa Barat, sedang melakukan proses konversi angkutan kota (angkot) menjadi bus. Sepanjang tahun ini telah beroperasi 85 bus yang menggantikan lebih 200 angkot.

Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan bus itu tak sebesar Trans Jakarta. “Ini bus tiga perempat. Jadi, tiga angkot dapat digantikan satu bus,” katanya ketika berbincang dengan Tim Jelajah Jalan Raya Pos Katadata, Senin (9/8). 

Harapannya, pada 2024, masyarakat akan sulit melihat angkot di pusat kota karena sudah diganti dengan bus. Program ini menjadi upaya pemerintah kota untuk mengurai kemacetan Kota Bogor, yang salah satunya karena banyaknya angkot.

Selain itu, pemkot juga sedang merampungkan kajian untuk pembangunan moda transportasi publik berbasis rel atau trem di pusat kota. “Kalau lancar, tahun depan akan mulai pembangunannya dan secara bertahap menggantikan angkot,” ucap Bima Arya.

Sebagai informasi, rencana pembangunan trem ini membutuhkan dana sekitar Rp 1,9 triliun. Kehadirannya akan terintegrasi dengan stasiun kereta api dan moda transportasi umum lainnya. Target operasionalnya adalah 2024.

Proyek infrastruktur lain yang sedang Pemkot Bogor lakukan adalah pembangunan Masjid Agung, penataan alun-alun dan kawasan Suryakencana. “Kami ingin rapikan infrastrukturnya karena dapat menjadi destinasi wisata dan karakter utama Chinatown di Bogor,” ujar politikus Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut. 

Halaman: