Dinas Pendidikan DKI Jakarta mengingatkan pihak sekolah dan orang tua agar tetap waspada seiring dengan dimulainya pendidikan tatap muka di 610 lembaga pendidikan.
Taga Radja Gah, Kepala Seksi Peserta Didik dan Pengembangan Karakter Peserta Didik, Dinas Pendidikan DKI Jakarta menegaskan pihaknya telah melakukan penilaian terhadap sekolah-sekolah yang menjalankan pembelajaran tatap muka.
Hal penting yang diperhatikan terkait dengan protokol kesehatan dan ketersediaan ruang isolasi di tiap sekolah. Jika terjadi pelanggaran protokol kesehatan, Dinas Pendidikan akan langsung meniadakan pembelajaran tatap muka.
“Manajemen risiko telah berjalan dengan baik. Pesan penting pada semua sekolah adalah menerapkan segala manajemen risiko yang telah dibentuk,” ujarnya, dalam diskusi dalam Katadata Forum Virtual Series, Jumat (10/10).
Taga menjelaskan pendidikan tatap muka digulirkan karena peserta didik mengalami kehilangan pengalaman belajar selama masa pendidikan virtual. Padahal menurutnya, anak-anak di bawah lima dan sepuluh tahun harus mendapatkan pendidikan multi reseptor melalui aktivitas langsung.
“Pada banyak tempat, sekolah juga digunakan sebagai perbaikan gizi, salah satu contohnya pembiasaan minum susu, makan sehat, dan sebagiannya,” Taga menambahkan.
Dalam diskusi tersebut, Ahli Epidemiologi dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman menganggap pendidikan tatap muka sebagai sesuatu yang baik bagi peserta didik.
“Ada kesepakatan global yang belum berubah sampai saat ini, yaitu sekolah adalah tempat yang terakhir ditutup dan pertama dibuka ketika pandemi keadaan mulai membaik atau kasus pandemi melandai,” kata Dicky.
Kendati demikian, Dicky mengingatkan Dinas Pendidikan agar tetap melakukan evaluasi berkala terhadap pelaksanaan pendidikan tatap muka. “Selalu harus ada evaluasi berkala mengenai peraturan yang berlaku. Protokol kesehatan yang baik adalah protokol yang sederhana dan mudah diterapkan,” kata dia.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Pendidikan Tinggi Nadiem Makarim sudah mendorong sekolah yang berada dalam PPKM Level 3 untuk menggelar pendidikan tatap muka. Di Jakarta, pendidikan tatap muka sudah berjalan sejak 30 Agustus 2021.
Penyumbang Bahan: Akbar Malik