Gabung Banser, Erick Thohir Disebut Targetkan Pemilih Muslim di 2024

Dok. Kementerian BUMN
Erick Thohir jadi anggota Banser
30/11/2021, 13.39 WIB

Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menjadi anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) menjadi indikasi hasratnya untuk maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Analis Politik dan Direktur IndoStrategi Research and Consulting Arif Nurul Imam mengatakan kegiatan Erick Thohir bersama Banser tidak lepas dari kalkulasi politik untuk menaikkan elektabilitasnya terutama di kalangan jemaah Nahdlatul Ulama (NU). Arif mengatakan terlepas adanya unsur kesengajaan atau tidak, secara alamiah akan mempengaruhi ceruk pemilih Islam.

"Apakah Erick Tohir menargetkan atau tidak, kita tidak tahu persis. Namun jika melihat pergerakannya ada peluang dan potensi untuk maju dalam Pilpres 2024," ujar Arif kepada Katadata pada Selasa (30/11).

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komaruddin mengatakan saat ini Erick Thohir sedang menakar semua cara untuk meningkatkan elektabilitasnya. Bergabungnya Erick Thohir sebagai anggota Banser disinyalir menjadi langkah Erick untuk mendekati pemilih kaum Islam karena potensial pemilihnya yang paling banyak.

Selain dari kaum Islam, Erick Thohir disebut akan merangkul kelompok lainnya karena membutuhkan dukungan dari banyak organisasi dan kelompok masyarakat. Menurut Ujang, Erick Thohir akan berupaya untuk mendekati partai lain terlepas dari porosnya.

"Politik memang seperti itu dan hari ini yang memungkinkan yang bisa didekati ya poros Islam," ujar Ujang kepada Katadata pada Senin (30/11).

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengatakan Erick Thohir memiliki halangan besar untuk maju dalam Pilpres 2024. Pertama adalah persentase keterusungan Erick Thohir di parpol sangat kecil jika dibandingkan dengan sosok seperti PDIP dengan Puan Maharani, Gerindra ada Sandiaga Uno, atau Golkar Airlangga Hartarto.

Kemudian Erick Thohir dinilai semakin sulit jika menargetkan poros islam karena ketokohannya selama ini tidak mendekati dengan kaum Islam. Beberapa sosok lain yang disebut Dedi lebih dekat dengan umat Islam adalah Anies Baswedan, Zulkifli Hasan, dan Ahmad Saikhu.

"Tetapi, bukan berarti Erick Thohir kehilangan momentum, ia bisa saja melesat jika tepat dalam membangun imaji dirinya dan trend politik tanah air yang lebih banyak pemilih mula dan muda," ujar Dedi kepada Katadata pada Senin (30/11).

Erick Thohir sebelumnya mengikuti seluruh rangkaian pendidikan dan pelatihan dasar di Sekolah Citra Alam, Jakarta. Erick kemudian resmi menjadi anggota Banser pada Minggu (28/11).

Erick menyatakan kerap berdiskusi dengan keluarga besar Banser dalam meningkatan dan menjaga Indonesia. Upaya itu merupakan tujuan mulia dan berguna bagi generasi mendatang.

Banser, menurutnya, selama ini telah berkomitmen untuk Indonesia dengan menjunjung tinggi keberagaman dan perbedaan. "Dengan keberagaman kita, perbedaan kita, itulah kekuatan kita. Bahkan itu masuk ke darah kita. Kita harus pastikan NKRI adalah harga mati," kata Erick.

Reporter: Nuhansa Mikrefin