Pemerintah memberikan cuti bersama Lebaran 2022 yang lebih panjang dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, masyarakat diminta tidak pergi ke luar negeri saat libur Lebaran.
"Dengan adanya libur panjang, masyarakat juga diimbau untuk tidak berpergian ke luar negeri," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (18/4).
Bepergian ke luar negeri akan meningkatkan potensi tertular Covid-19. Sebab, situasi Covid-19 di negara lain tidak sama dengan Indonesia.
Ketua Umum Partai Golkar itu juga mengingatkan pandemi virus corona belum berakhir. Hal ini tercermin dari peningkatan kasus corona di Shanghai, Cina.
Pemerintah pun tidak ingin kenaikan kasus di Negeri Tirai Bambu itu terbawa oleh pelaku perjalanan luar negeri yang masuk Indonesia. "Ini tentu menjadi peringatan kepada kita semua," ujar dia.
Saat ini Cina menghadapi badai Covid-19 terburuk sejak awal pandemi akhir 2019 lalu. Bahkan, kota terbesar negara tersebut yakni Shanghai melaporkan rekor 27 ribu kasus positif pada Kamis (14/4).
Pembatasan untuk mengurangi penularan varian Omicron ini telah menyebabkan gangguan logistik dan rantai pasokan. Para penduduk pun mulai frustrasi atas kesulitan pasokan makanan dan buruknya kondisi karantina terpusat. Presiden Cina Xi Jinping mengatakan langkah pengendalian secara ketat akan terus diambil.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga baru saja mengumumkan mutasi Corona varian BA.4 dan BA.5 yang muncul di Afrika Selatan dan Eropa. Kini, WHO tengah memantau perkembangan kedua varian tersebut di beberapa negara.
WHO juga menyebutkan bahwa varian BA.5 dan BA.4 tidak lebih parah atau lebih menular dibandingkan subvarian sebelumnya. Walaupun demikian, Direktur Kedaruratan WHO Michael Ryan memperingatkan bahwa, saat virus corona terus mutasi maka tidak bisa diabaikan. Pasalnya, mutasi tersebut masih berpotensi meningkatkan kasus infeksi.
Menurut keterangan dari Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UHSA), varian BA.4 memiliki mutasi dengan garis keturuanan BA.2 yang paling dominan. Varian ini juga menghasilkan gen S target yang tidak diketahui (kegagalan target gen S) dalam tes Polymerase Chain Reaction (PCR). Sementara itu, untuk varian BA.5 memiliki mutasi yang sama dengan varian BA.4. Hingga saat ini, diketahui ada 27 sekuens yang dilaporkan dengan garis keturunan varian ini.