Sudut siku-siku adalah fitur penting dalam sejumlah topik Matematika. Mengetahui berapa derajat sudut siku-siku dapat membantu saat menemukan dan menghitung pertanyaan sudut yang hilang.
Bidang datar yang mewakili sudut siku-siku adalah bujur sangkar. berbeda dengan sudut lain yang digambarkan dalam Matematika dengan garis lengkung.
Mengetahui bahwa satu sudut tersebut merupakan sudut siku-siku dapat memungkinkan siswa Matematika menghitung sudut lain dalam suatu bentuk. Sudut sendiri merupakan suatu daerah yang dibentuk dengan menggunakan dua buah sinar garis.
Seperti halnya memindahakan sebuah benda berat yang kemudian akan dipindahkan ke tempat yang lebih tinggi, dengan menggunakan acuannya sudutnya. Sudut ini dilambangkan menggunakan dengan "∠", seperti ∠A, ∠BC, ∠ABC, atau ∠5.
Misal untuk titik Q dan R, dapat ditulis dengan menggunakan ∠Q dan ∠R, dari keterangan tersebut hanya terdapat satu sudut saja. Untuk menentukan daerah sudut ini yaitu harus menemukan daerah sudut terlebih dahulu dengan mencari titik sudut tetapi bukan dari titik pangkal, sehingga seluruh ruas untuk menghubungkan kedua titik ini terletak pada daerah sudut. Alat yang digunakan untuk mengukur sudut ini adalah busur.
Di dalam sudut ini juga terdapat beberapa bagian yaitu : kaki sudut, dimana kaki sudut ini merupakan kedua sinar garis yang membentuk suatu sudut, lalu ada titik sudut (vertex), ini merupakan titik potong atau pangkal kedua sinar dari kaki sudut, dan terakhir daerah sudut, dimana ini merupakan daerah yang terbentuk antara dua kaki sudut.
Sudut ini membagi bidang yang kemudian menjadi dua bagian, berupa daerah sudut (interior), dan luar daerah sudut (eksterior). Right angle atau sudut siku-siku adalah sudut yang besarnya tepat pada 90º.
Berikut gambar dari sudut siku-siku sebagai berikut :
Dari gambar tersebut dapat disimpulkan bahwa sudut siku-siku ini merupakan sudut yang dibangun oleh perputaran dengan seperempat lingkaran sehingga memiliki besaran 90º. Dan sudut ini terbentuk dengan garis vertikal dan horizontal yang membentuk sebuah sudut dengan besaran 90º.
Sudut siku-siku ini sangat penting bagi kehidupan sehari-hari karena sudut ini bisa dijadikan acuan untuk sudut ruangan, buku, jendela, beserta beberapa tempat lainnya. Untuk lebih mudahnya dalam memahami sudut siku-siku ini bisa menggunakan empat arah mata angin, berupa Utara, Timur, Selatan, dan Barat.
Sudut utara dengan timur, lalu sudut timur dengan selatan, selanjutnya sudut antara selatan dan barat, dan sudut antara barat dan utara.
Contoh Soal Sudut Siku-siku
Mempelajari sudut siku-siku ini bisa belajar dari contoh soal berikut:
Berapakah besar sudut siku-siku?
besar sudut siku - siku adalah 90º dan segitiga siku - siku adalah segitiga yang salah satu sudutnya membentuk siku - siku. Bagian terpanjang dari segitiga siku - siku merupakan sisi miring atau disebut Hipotenusa.
Jawaban:
Besar sudut siku-siku adalah 90°
Penjelasan dengan langkah-langkah:
Segitiga siku-siku adalah sebuah bangun datar dua dimensi yang memiliki dua buah sisi yang membentuk sebuah sudut siku-siku, dimana besar sudutnya sesuai dengan trigonometri sebesar 90°dan memiliki sebuah sisi miring yang disebut hipotenusa.
Sesuai Trigonometri, ketiga sisi segitiga siku-siku termasuk triple pythagoras karena ketiga sisinya memenuhi syarat atau sesuai dengan Teorema Pythagoras.
Teorema Pythagoras
Teorema Pythagoras adalah suatu dalil atau teorema yang menyatakan bahwa kuadrat hipotenusa merupakan penjumlahan kedua sisi lainnya.
Rumus Pythagoras
c^2 = a^2 + b^2
c = √(a^2 + b^2)
Keterangan:
a = sisi alas segitiga
b = sisi tegak segitiga
c = sisi miring segitiga / hipotenusa
Penyelesaian Soal
Sesuai Trigonometri bahwa besar sudut siku-siku dari sebuah segitiga siku-siku sebesar 90°.
Contoh Soal Pythagoras
Sebuah segitiga siku-siku ABC memiliki tinggi BC 6 cm dan alas 15 cm. Hitunglah sisi miring AB!
Pembahasan
Bagaimana cara menggambar sudut siku-siku menggunakan busur derajat?
1. Mulailah dengan menggambar garis horizontal.
2. Sekarang tempatkan busur derajat pada garis horizontal.
3. Ukur 90 derajat dan tandai dengan titik.
4. Sekarang dengan menggunakan skala, tarik garis lurus dari titik ini ke garis horizontal.