Menteri Luar Negeri Retno P. Marsudi akan menghadiri beberapa pertemuan dengan seluruh menteri luar negeri negara anggota ASEAN. Inti dari pertemuan tersebut adalah membahas strategi mengakhiri krisis politik di Myanmar.
Retno mengatakan pertemuan tersebut akan dimulai pada Jumat (3/2) hingga Sabtu (4/2). Pertemuan pertama akan dilakukan dalam bentuk working class.
"Rangkaian pertemuan para menteri luar negeri negara anggota Asean ini pertemuan besar pertama yang dilakukan di bawah keketuaan Indonesia," kata Retno di Kantor Presiden, Jumat (3/2).
Sebagai informasi, para menteri luar negeri tersebut mengunjungi Istana Negara dan berbicara dengan Presiden Joko Widodo sebelum melakukan working class. Terpantau sebagian menteri luar negeri langsung bertolak ke Sekretariat ASEAN di Jakarta Selatan.
Beberapa menteri luar negeri yang bertahan di Istana Negara adalah Menteri Luar Negeri Laos Saleumxay Kommasith, Sekretaris Jenderal Asean Kao Kim Hourn, Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan, dan Menteri Luar Negeri Thailand Don Pramudwinai.
Dalam kesempatan tersebut, kelima menteri luar negeri tersebut menyampaikan dukungan negara asalnya terhadap keketuaan Indonesia di Asean tahun ini.
Pada kesempatan itu, Jokowi meminta ASEAN jadi motor pertumbuhan ekonomi di tengah gelapnya proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini. Oleh karena itu, Kepala Negara mendorong adanya stabilitas perdamaian di kawasan.
Jokowi juga sempat menyinggung stabilitas perdamaian lantaran krisis politik di Myanmar belum rampung. Menurutnya, ASEAN harus tetap mengedepankan lima poin konsensus dalam menyelesaikan krisis tersebut.
Isi dari kesepakatan 5CP adalah segera menghentikan kekerasan, melaksanakan dialog dengan seluruh pihak, penunjukkan utusan khusus, menerima bantuan kemanusiaan oleh ASEAN, dan kunjungan utusan khusus ke Myanmar untuk bertemu dengan seluruh pihak.
"Apa yang disampaikan presiden tadi diapresiasi oleh semua menteri luar negeri anggota ASEAN," ujar Retno.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo menyinggung krisis politik di Myanmar saat bertemu Menlu negara-negara ASEAN hari ini. Menurutnya, ASEAN harus tetap mengedepankan lima poin konsensus dalam menyelesaikan krisis tersebut.