Hasil survei yang dilakukan Indometer pada 21-27 Januari 2023 menemukan bahwa tiga partai yakni NasDem, PPP dan PAN terancam gagal ke Senayan karena elektabilitas parliamentary threshold masih di bawah 4%. PDIP masih memperoleh elektabilitas tertinggi mencapai 19%.
"Nasdem, PPP, dan PAN terancam gagal melenggang ke Senayan, sedangkan PSI terus mengalami kenaikan elektabilitas," kata Direktur Eksekutif lembaga survei Indometer Leonard SB melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (5/2).
Ia menjelaskan, elektabilitas Nasdem sebenarnya naik dibandingkan setelah sebelumnya terus menurun usai mendeklarasikan Anies Baswedan maju di Pemilihan Presiden 2024. Partai besutan Surya Paloh tersebut, berdasarkan survei, memiliki elektabilitas sebesar 3% ataudi bawah batas aman parliamentary threshold sebesar empat persen.
Hasil survei juga menunjukkan bahwa PPP dan PAN hanya memiliki elektabilitas masing-masing 2,2% dan 2,0%.
Menurut Leonard, keputusan NasDem mengusung Anies sebagai calon presiden menggerus basis dukungan terutama di kalangan pemilih nasionalis. Upaya NasDem untuk mendapatkan coattail effect dari tingginya elektabilitas Anies juga belum terbukti. Ini mengingat belum solidnya Koalisi Perubahan khususnya dalam menentukan calon wakil presiden pendamping Anies.
Sementara itu, PPP dan PAN sebagai rekan Golkar dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) tidak memiliki tokoh yang kuat untuk diusung sebagai capres. "Nama-nama dari luar partai seperti Ganjar Pranowo, Erick Thohir hingga Sandiaga Uno yang justru terus didengungkan selain Airlangga Hartarto yang dijagokan Golkar," ucap dia.
Di sisi lain, survei juga menemukan bahwa elektabilitas Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terus meningkat dan mencapai 5,7% saat ini. "PSI diprediksi berhasil mengirim wakil ke DPR pada Pemilu mendatang," ujar dia.
Adapun PDIP masih memperoleh elektabilitas tertinggi yakni 19% diikuti Gerindra 11,7%, Golkar 8,1% dan PKB 6%. Sementara itu, Demokrat berada di atas PSI dengan elektabilitas 6%, dan PKS 4,5%.
Selain NasDem, PPP dan PAN sejumlah partai lainnya yang juga masih harus berjuang untuk lolos di antaranya Gelora 1,4%, Perindo 1,1% dan Partai Ummat 1%. Lalu PBB 0,7%, Hanura 0,6%, Garuda 0,2% dan PKN 0,1%. Pendatang baru lainnya yaitu Partai Buruh masih nihil dukungan dan sisanya tidak tahu/tidak menjawab sebesar 26%.
Survei Indometer dilakukan terhadap 1.200 responden di seluruh provinsi yang dipilih secara acak bertingkat survei. Wawancara dilaksanakan secara tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 dengan margin of error survei sekitar 2,98% dan tingkat kepercayaan 95%.