Warga yang tinggal di dekat komplek Depo Pertamina Plumpang mencium bau bensin yang menyengat beberapa waktu sebelum terjadi ledakan dan kebakaran hebat pada Jumat (3/3) malam.
“Ada bau bensin yang santer sebelum kejadian saat gue melintas,” kata Pandi Ahmad warga Koja, Jakarta Utara, seperti dikutip Antara.
Sementara itu di media sosial beredar video detik-detik awal munculnya api yang diikuti kepanikan warga yang berlarian menyelamatkan diri tanpa sempat menyelamatkan harta bendanya.
Dalam video yang diunggah di platform media sosial TikTok oleh akun bernama yudhokenzie2328_2 dinarasikan bahwa warga telah mencium bau bensin yang sangat menyengat. Tak lama kemudian dalam video tersebut, api terlihat di ujung jalan tak seberapa jauh dari lokasi perekam video.
“Ini udah mulai kosong tempat, bau bensinnya kuat banget di sini. Mata perih, bau bensinnya kuat banget. Udah pada ngungsi semua ke sana nih,” kata perekam video yang diunggah akun TikTok yudhokenzie2328_2. Adapun video tersebut telah ditonton sebanyak lebih dari 12,3 juta kali.
Tak lama kemudian, dari ujung jalan terlihat kobaran api yang langsung membesar dengan cepat yang diikuti dengan warga yang berlari menyelamatkan diri dalam kepanikan. “Tuh..tuh..tuuh.. (menunjuk api di ujung jalan). Allahu Akbar! Lariii!! Larii!!”.
Kepolisian telah meminta keterangan 14 orang untuk menggali penyebab kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara. Mereka terdiri dari lima warga serta sembilan pegawai PT Pertamina (Persero).
“Jadi (ada) operator, security, teknisi, dan supervisor. Sisanya adalah masyarakat,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan di Jakarta, Senin (6/3) dikutip dari Antara.
Sebelumnya, informasi awal yang diterima Kapolri Jenderal pol. Listyo Sigit Prabowo, kebakaran dipicu gangguan teknis sehingga berujung adanya tekanan yang berlebihan.
Sigit mengatakan tim investigasi tengah melakukan pendalaman dengan meminta keterangan saksi hingga memeriksa kamera pengawas atau CCTV. “Sedang pendalaman oleh tim,” kata Sigit di Jakarta, Minggu (6/3).
Dari laporan awal, kebakaran terjadi pada Jumat (3/2) pukul 20.00 WIB. Awalnya, di ada pengisian bahan bakar minyak jenis Pertamax yang dikirim dari Balongan. Namun ada gangguan teknis dan mengakibatkan tekanan berlebihan sehingga memunculkan api. “Tentunya untuk mencari tahu, ini sedang dilakukan pendalaman,” kata Sigit.
Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir mengatakan akan merelokasi depo bahan bakar minyak (BBM) milik PT Pertamina di Plumpang di Koja, Jakarta Utara ke lahan milik PT Pelindo.
Rencana tersebut disampaikan Erick usai terjadinya kebakaran di depo BBM Plumpang yang menelan 19 korban jiwa dan hampir 50 orang mengalami luka-luka. Peristiwa kebakaran ini kembali terjadi setelah 2009 silam.
“Kami akan koordinasi dengan Pelindo lahannya akan siap dibangun akhir 2024. Pembangunan memerlukan waktu 2 sampai 2 setengah tahun. Masih ada waktu tiga tahun setengah,” kata Erick kepada wartawan, Senin (6/3).
Belum diketahui secara pasti lokasi lahan Pelindo mana yang akan ditunjuk. Tapi, Erick menyebut rencana ini sebagai salah satu perlindungan kepada masyarakat sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo.
Oleh sebab itu, dirinya meminta dukungan kepada pemerintah setempat dan masyarakat. Agar tidak mengulang hal yang sama, Erick menyampaikan pihaknya akan membuat wilayah aman di sekitar kilang milik Pertamina.
Tidak hanya di depo Plumpang, wilayah aman akan dibuat di Balongan dan Semarang. “Khususnya yang di Plumpang kurang lebih jaraknya 50 meter dari pagar dan tentu ini menjadi solusi bersama yang kita harap dukungan pemerintah setempat dan masyarakat,” katanya.