PPP Tolak Usulan Ganjar Pranowo sebagai Cawapres Prabowo

ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/tom.
Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono (kanan) didampingi Ketua Majelis Pertimbangan Partai Muhammad Romahurmuziy (kiri) dan Sekjen Arwani Thomafi (tengah) berfoto bersama kader pada pembukaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) VI Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Jakarta, Jumat (16/6/2023).
Penulis: Ade Rosman
Editor: Yuliawati
6/7/2023, 16.29 WIB

Partai Persatuan Pembangunan atau PPP menolak kemungkinan Ganjar Pranowo sebagai calon wakil presiden Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Pernyataan itu merespons Prabowo Subianto yang mengatakan pernah berharap Ganjar Pranowo menjadi cawapres pendampingnya.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan Achmad Baidowi mengatakan, tidak ada kemungkinan Ganjar menjadi cawapres Prabowo. "Rumus Prabowo-Ganjar itu enggak ada. Kalau rumus Ganjar-Prabowo itu rumusnya mungkin ada," kata Achmad yang dikenal dengan Awiek di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (6/7).

Awiek mengatakan kalkulasinya berdasarkan elektabilitas Ganjar yang menurutnya jauh di atas Prabowo. Menurutnya opsi Ganjar-Prabowo lebih bagus dibandingkan Ganjar yang menjadi cawapres Prabowo.

Sebelumnya, Prabowo menyatakan Ganjar sebagai sosok yang dibidik sebagai cawapres dalam program Mata Najwa.

“Tadinya aku berharap bersama beliau (sebagai pasangan capres-cawapres). Tadinya,” kata Prabowo.

Di sisi lain, Awiek memberi catatan pada wacana koalisi besar. Kemungkinan parpol pendukung Ganjar bergabung masih terbuka asalkan tetap menjadikan Gubernur Jawa Tengah itu sebagai calon Presiden 2024.

"Koalisi besar yang bersama-sama di sini, di PDIP, bersama PPP dan teman-temannya. Bukan koalisi besar yang dulu muncul di bulan puasa itu. Beda lagi," katanya.

Adapun PPP saat ini memberikan dukungan pada Ganjar bersama Hanura, dan Perindo. Belakangan beredar isu Partai Golkar dan PAN akan ikut masuk barisan parpol pendukung Ganjar. Namun ia tak bisa memastikan partai mana yang memiliki kecenderungan lebih untuk bergabung.

"Komunikasi kan sama saja dua-duanya. 50:50," katanya.

Reporter: Ade Rosman