Nasdem Ingatkan Anies Abaikan Faktor Partai Saat Pilih Sosok Cawapres

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nym.
Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali (kedua kanan) bersama Ketua Teritorial Pemenangan Pemilu DPP Partai Nasdem Sulawesi Rachmat Gobel (kanan) memberikan keterangan kepada media pada acara jelang Apel Siaga Perubahan (ASP) Partai Nasdem di Nasdem Tower, Jakarta, Rabu (12/7/2023).
Penulis: Ade Rosman
1/8/2023, 13.09 WIB

Wakil Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Ahmad Ali berharap agar Anies Baswedan bisa independen dalam menentukan pilihan calon wakil presiden yang akan mendampinginya di pilpres 2024. Ali mengingatkan Anies agar memilih cawapres berdasarkan kriteria-kriteria yang telah disepakati bersama.

Menurut Ali, sebagai capres yang telah diusung Koalisi Perubahan Anies tak perlu mempertimbangkan apakah cawapres yang dipilih memiliki partai atau tidak. Ia menyebut pemilihan cawapres haruslah dengan pertimbangan yang matang. 

"Seseorang dipilih sebagai cawapres bukan pertimbangannya karena mempunyai partai, bukan pertimbanganya (untuk) Anies bisa maju saja," kata Ali dalam keterangannya, Selasa (1/8).

Lebih jauh Ali mengatakan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan bersama partai koalisi, cawapres Anies harus dapat membantu proses kemenangan. Selain itu cawapres pilihan harus bisa menjaga stabilitas koalisi dan bisa membantu untuk membuat proses pemerintahan berjalan efektif.

Ali menekankan, meski Anies diberi kebebasan memilih namun penentuan cawapres harus didasarkan pertimbangan yang kuat. Ia menyebut, saat Anies telah memilih cawapres pendampingnya, ia harus memberi penjelasan kepada partai pengusungnya dengan indikator yang rasional.

“Capres sekali lagi harus bisa menjelaskan kepada tiga parpol politik kenapa memilih ‘Si Fulan’, apakah karena bisa memenangkan kontestasi. Bukan memilih ‘Si Fulan’ karena jika tidak memilih ‘Si Fulan’, maka kita tidak bisa maju," kata Ali.

Saat ini, Partai Nasional Demokrat tengah menjalin Koalisi Perubahan untuk Persatuan bersama Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera. Ketiganya bersepakat untuk memajukan Anies sebagai salah satu kandidat bakal calon presiden 2024.

Ali mengatakan hingga kini konsolidasi di antara ketiga partai pengusung Anies belum berjalan baik. Ia mencontohkan ketika Nasdem membawa Anies bersosialisasi ke daerah yang menyambut hanya golongan NasDem. Menurutnya, jika seperti itu maka terkesan seperti tidak berkoalisi.

"Yang kami mau, Anies dalam setiap perjalanannya didampingi tim koalisi dan diterima di daerah oleh tiga kader partai politik," kata Ali.

Anies hingga kini memang belum menetapkan cawapres. Alih-alih menyebut nama ia malah menambah dua kriteria baru yaitu pemberani dan tidak bermasalah untuk cawapres yang akan ia pilih. Di sisi lain, Partai Demokrat sebagai salah satu pengusung Anies berharap mantan Gubernur DKI Jakarta itu bisa memilih ketua umum partai Agus Harimurti Yudhoyono sebagai cawapres. Sedangkan Partai Keadilan Sejahtera mengusung Ahmad Heryawan. 

Ahmad Ali sebelumnya pernah menyorongkan nama Yenny Wahid sebagai calon pendamping Anies. Namun ia mengatakan pilihan akhir tetap diserahkan kepada Anies. 




Reporter: Ade Rosman