Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menceritakan kronologi dirinya diajak Surya Paloh menjadi bakal calon wakil presiden Anies Baswedan. Muhaimin mengatakan proses perjodohan tersebut berlangsung cepat.
Muhaimin mengatakan beberapa waktu lalu, ia diajak bertemu Surya Paloh. Dalam persamuhan tersebut, Surya langsung memintanya untuk mendampingi Anies.
"Bertemu Bang Surya, (Surya bilang) 'Adinda, kita perlu bicara blak-blakan'," kata Muhaimin dalam pidato deklarasi di Hotel Majapahit, Surabaya, Sabtu (2/9) seperti disiarkan Kompas TV.
Hal yang menurutnya sulit, Surya langsung mengharapkan jawaban saat itu juga. Padahal menurut Muhaimin, ia perlu berbicara dulu dengan seluruh pengurus PKB hingga para kiai senior.
Meski demikian, ia menyepakati ajakan Surya tersebut. "Bang Surya bilang 'Kalau tak mau salaman, selamanya kita enggak ketemu lagi'," katanya mengulang ajakan Surya Paloh dengan setengah bercanda.
Setelah itu, Muhaimin langsung mengumpulkan para pengurus PKB untuk bergerilya menemui kiai, pengurus, dan senior partai dalam waktu tiga hari. "Semua memberi dukungan," katanya.
Setelah mendapatkan lampu hijau, PKB langsung menggelar rapat pleno sebanyak tiga kali. Dua rapat digelar di Jakarta, sedangkan satu rapat terakhir digelar di Surabaya.
"Lengkap dengan semua stakeholders, secara bulat memerintahkan saya menerima untuk berpasangan dengan sahabat lama saya Mas Anies Baswedan," katanya.
Sebelumnya, Partai Demokrat resmi mencabut dukungan terhadap Anies Baswedan sebagai calon presiden atau capres dalam pemilihan presiden alias Pilpres 2024. Keputusan itu merupakan buntut dari perjodohan Anies dan Muhaimin sebagai pasangan dalam Pilpres 2024.
Partai Demokrat menyebut perjodohan tersebut sebagai langkah sepihak yang diputuskan Surya Paloh. “Kami telah ditikung dan ditinggalkan seperti ini sekarang, " kata Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.