Nasdem Tunggu Sikap Resmi PKS untuk Usung Anies - Muhaimin di Pilpres

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nym.
Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali (kedua kanan) bersama Ketua Teritorial Pemenangan Pemilu DPP Partai Nasdem Sulawesi Rachmat Gobel (kanan) memberikan keterangan kepada media pada acara jelang Apel Siaga Perubahan (ASP) Partai Nasdem di Nasdem Tower, Jakarta, Rabu (12/7/2023).
Penulis: Ade Rosman
6/9/2023, 18.34 WIB

Wakil Ketua Umum Partai Nasional Demokrat atau Nasdem Ahmad Ali berharap Partai Keadilan Sejahtera segera menentukan sikap untuk memberikan dukungan kepada Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar sebagai cawapres pendamping Anies Baswedan. Hal itu menurut Ali diperlukan untuk memudahkan penyusunan strategi pemenangan pasangan Anies - Muhaimin.

"Kami berharap sekali bahwa di dalam waktu tidak terlalu lama PKS juga telah akan memutuskan Cak Imin (Muhaimin) sebagai calon Wakil Presiden," kata Ali di Nasdem Tower, Jakarta Pusat, Rabu (6/9).

Saat ini, Nasdem berada dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan bersama PKS dan PKB. Sebelum PKB masuk, koalisi juga beranggotan Partai Demokrat. Partai pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono itu kemudian memutuskan hengkang dari koalisi usai penjodohan Anies dan Muhaimin sebagai pasangan capres dan cawapres 2024.

Adapun PKS telah menyatakan dukungan untuk Anies sebagai capres. Dukungan diperkuat dengan hasil keputusan Musyawarah Majelis Syuro atau MMS VIII PKS. Namun, untuk posisi cawapres, terlebih dengan adanya perombakan koalisi, PKS menyatakan perlu diadakan forum internal serupa untuk menentukan sikap PKS.

"Mengenai cawapres akan dibicarakan pada mekanisme Partai Keadilan Sejahtera," kata Ali.

Tak Hadir di Pertemuan dengan Nasdem dan PKB

Partai pengusung Anies dan Muhaimin pada Rabu (6/9) mengadakan pertemuan di NasDem Tower, Jakarta Pusat. Namun, pada kesempatan itu perwakilan PKS tak menghadirinya meskipun Ali mengklaim telah menyampaikan undangan.

"Mengenai PKS, sedianya dari kemarin kami berkoordinasi, nanti awalnya mendapat kepastian bahwa Sekjen PKS akan bersama-sama kami pada hari ini untuk berdiskusi bersama-sama," kata Ali.

Pada kesempatan tersebut, dihadiri oleh Muhaimin, Wakil Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB Maman Imanulhaq, Wakil Ketua Umum Jazilul Fawaid, dan juga Sekretaris Jenderal Hasanuddin Wahid. Lalu dari NasDem diwakili Wakil Ketua Umum Ahmad Ali dan Sekretaris Jenderal Hermawi Taslim. 

“Kami juga sangat menghargai, memberikan waktu kepada teman-teman PKS untuk menyelesaikan mekanisme internal yang ada di partai,” ujar Ali. 

Menurut Ali secara prinsip PKS telah menyatakan dukungan untuk Anies di Pilpres. PKS juga telah menandatangani deklarasi yang isinya menyerahkan penetapan calon wakil presiden kepada Anies. Meski begitu Nasdem menurut Ali memahami bahwa PKS perlu mendapat persetujuan dari Musyawarah Majelis Syuro atas dipilihnya Muhaimin sebagai cawapres Anies.  

Adapun Muhaimin mengatakan pertemuan dengan Nasdem dan PKB merupakan upaya untuk menyusun strategi pemenangan. "Saya beserta rombongan DPP PKb siang hari ini merapat, di kantor DPP Nasdem. Ini bukan sekadar merapat biasa, tetapi ini benar-benar merapatkan barisan pemenangan," kata Muhaimin.

Adapun saat ini koalisi pendukung Anies yang terdiri dari Nasdem, PKS dan PKB mengantongi 167 kursi di DPR. Sesuai Undang-Undang Pemilu pasangan capres dan cawapres harus diusung minimal 20 persen kursi di parlemen atau setara 115 kursi atau 25% suara sah di Pemilu 2019. 

Dengan komposisi ini bila PKS tak ikut mendukung Anies - Muhaimin, Nasdem dan PKB masih bisa mengusung pasangan ini ke pilpres dengan mengantongi 117 kursi di DPR. Namun bila dilihat dari jumlah suara, Nasdem dan PKS hanya mengantongi 18,74% suara sah di pemilu 2019. 

Reporter: Ade Rosman