Wapres Singgung Solusi 2 Negara Akhiri Konflik Israel dan Palestina

ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/hp.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin (kedua kiri) menyampaikan sambutan saat menghadiri pertemuan forum Organisasi Konsultasi Hukum Asia Afrika (AALCO) Ke-61 di Nusa Dua, Badung, Bali, Senin (16/10/2023).
Penulis: Muhamad Fajar Riyandanu
Editor: Ameidyo Daud Nasution
16/10/2023, 18.27 WIB

Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mendorong pelaksanaan forum Asian African Legal Consultative Organization (AALCO) ke-61 di Bali tahun ini untuk menyerukan penghentian perang antara Hamas dan Israel.

"Saya ingin juga konferensi ini juga menyatakan supaya perang segera dihentikan karena ini menyangkut masalah kemanusiaan," kata Ma'ruf kepada wartawan usai memberikan sambutan utama di Forum AALCO ke-61 di Nusa Dua Convention Center (NDCC) pada Senin (16/10).

Ma'ruf menyarankan konflik Hamas Palestina dan Israel diselesaikan lewat mekansime solusi dua negara atau two state solution. Ini artinya Palestina dan Israel dapat hidup berdampingan.

"Supaya kembali upaya untuk menyelesaikan persoalan Palestina ini kepada kesepakatan PBB," ujar Ma'ruf.

Two state solution merupakan kerangka penyelesaian konflik Israel-Palestina dengan mendirikan dua negara untuk dua bangsa, yakni negara Israel untuk bangsa Yahudi danPalestina untuk rakyat Palestina. 

Ilustrasi, sebuah gedung di Gaza hancur terkena serangan rudal Israel. (Ashraf Amra/Reuters)

Pada tahun 1993, Pemerintah Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina alias Palestinian Liberation Organization (PLO) menyepakati rencana penerapan solusi dua negara sebagai bagian dari Perjanjian Oslo.

"Kali ini kita menyelenggarakan sidang ke-61 AALCO seraya menyaksikan pecahnya peperangan di belahan dunia yang lain," ujar Ma'ruf.

Ma'ruf meyakini seluruh negara anggota AALCO masih teguh memegang semangat dan aspirasi untuk mewujudkan tatanan dunia yang damai, adil, dan makmur secara berkelanjutan, serta memberikan ruang bagi kepentingan bangsa-bangsa Asia dan Afrika.

"Mari kita bersama-sama menyerukan agar perang dan tindak kekerasan segera dihentikan karena hanya akan menimbulkan penderitaan bagi umat manusia," katanya.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu