Komisi Pemilihan Umum menetapkan teknis baru dalam debat capres kelima yang bakal dilaksanakan Minggu (2/2). Mereka bakal menambahkan waktu untuk segmen terakhir, yakni sesi pernyataan penutup masing-masing paslon.
“Khusus debat kelima, pada segmen terakhir, akan ditambahkan alokasi waktu masing-masing paslon. Biasanya dua menit, menjadi empat menit,” kata Anggota KPU August Mellaz di KPU, Jakarta, Jumat (2/2).
Kendati ada penambahan waktu untuk sesi penutup, Mellaz menyatakan tidak akan ada penambahan waktu untuk siaran secara keseluruhan. Tidak ada juga pengurangan dari sesi lainnya.
"Yang dipotong sendiri adalah waktu berbicara dari moderator," ujar Mellaz.
Langkah ini diambil berdasarkan diskusi dengan tim pemenangan masing-masing paslon. Hal ini juga sudah disepakati dengan media penyelenggara debat kelima yaitu TVOne, ANTV, dan NET TV.
Mellaz mengatakan, kebijakan ini mempertimbangkan debat capres sebelumnya dan juga saat rapat debat terakhir. “Kelihatannya ada semacam kesadaran paslon untuk ada momen tertentu di bagian terakhir, bagian dari gimik,” kata Mellaz.
Ia mencontohkan bagaimana Jokowi-Ma’ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga menyanyikan lagu Bagimu Negeri pada akhir debat 2019 lalu. Mellaz mengatakan ini bukanlah kebijakan baru karena pernah dilakukan dalam Pilpres 2019.
Selain itu, menurutnya debat ini adalah salah satu metode kampanye dan penting bagi pemilih. Oleh sebab itu, mereka ingin debat ini tidak mengurangi substansi apapun dan capres diberikan waktu tambahan untuk memaparkan visi misi mereka.
Debat kelima ini akan melibatkan calon presiden dan diselenggarakan di JCC Senayan pada Minggu (4/2) pukul 19.00 WIB. Ada enam tema debat yang telah disepakati, yaki pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan. Ada juga tema kebudayaan, teknologi informasi, kemudian kesejahteraan sosial dan inklusi.