Pendukung Prabowo-Gibran Tagih Realisasi Program Makan dan Susu Gratis
Para pendukung calon presiden nomor urut dua Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming menanti janji kandidat untuk memberikan makan siang dan susu gratis. Dua program itu yang menarik perhatian mereka sehingga memutuskan memilih Prabowo-Gibran.
Tiga warga Penjaringan, Jakarta Utara, yakni Lia Rosiana (35), Imalia (29) dan Winda Irwanti (35),
kompak mengatakan memilih Prabowo-Gibran karena berharap mendapatkan program makan siang dan susu gratis. Mereka mengatakan, sebagian tetangganya pun tertarik karena program tersebut.
“Di tempat kami banyak warga dan anak-anak yang perlu bantuan (makan siang dan susu gratis). Banyak ketemu orang-orang itu di lapangan,” ujar Winda kepada Katadata, dikutip Jumat (16/2).
Pada saat Prabowo-Gibran merayakan kemenangan versi hasil hitung cepat (quick count) di Istora Senayan, Jakarta, mereka pun turut hadir. Mereka berkonvoi naik sepeda motor dari Penjaringan, bersama anak dan suami. Mereka senang dengan hasil kemenangan itu dan berharap program makan siang dan susu gratis segera direalisasikan.
Begitu juga dengan Graceseila, seorang ibu yang mengandung tujuh bulan. Wanita berusia 24 asal Manado, Sulawesi Utara ini, tertarik dengan program makan siang dan susu gratis.
Grace mengatakan program kampanye yang ditawarkan oleh kubu 02 cenderung konkret dan mudah dipahami. Grace secara spontan mengatakan “Misalnya kayak bagi-bagi makan buat ibu hamil itu loh."
Program makan siang dan susu gratis ala Prabowo-Gibran ini akan menyedot Rp 450 triliun per tahun dari Dana APBN. Program ini kontroversial karena anggarannya mencapai 16 persen dari realisasi penerimaan negara 2023 yang mencapai Rp 2.774,3 triliun.
Anggaran ini mendekati anggaran pendidikan 2024 sebesar Rp 660 triliun. Program makan dan susu gratis ini pun lebih tinggi dari anggaran kesehatan sekitar Rp 180 triliun.
Peneliti politik BRIN, Wasisto Raharjo Jati mengatakan dua program itu menarik publik karena berkaitan dengan isu sehari hari.
Dia mengatakan untuk memahami kebutuhan pemilih sangat kompleks. "Program itu berkaitan dengan logistik pangan yang jadi kebutuhan wajib masyarakat," kata dia.
Program ini menargetkan 82,9 juta siswa prasekolah, SD, SMP, SMA, dan pesantren. Tujuannya untuk menekan dampak stunting atau tengkes.
Komandan Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Budisatrio Djiwandono, mengatakan program akan direalisasikan bertahap hingga 2029. “Jadi, tidak langsung 82,9 juta anak langsung mendapatkan program ini pada tahun 2025," kata Budisatrio.