Masalah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mirip dengan PDIP, yakni hendak diambil alih. Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menyebut sejumlah orang Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang ingin cawe-cawe menguasai partainya.
Ia menyampaikan pernyataan tersebut untuk merespons pertanyaan para jurnalis mengenai pengambilalihan partai politik, seperti yang diungkapkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
"Ya masyarakat sudah bisa menilai ada keinginan, nafsu dari beberapa segelintir orang di PBNU untuk cawe-cawe ke PKB," kata pria yang akrab disapa Cak Imin di Pondok Pesantren Daarul Rahman, Jakarta, Kamis (15/8).
Ia menegaskan terdapat hak konstitusi yang berbeda untuk partai politik maupun organisasi kemasyarakatan.
"Mari kita gunakan hak konstitusi masing-masing. Pakai Undang-Undang Partai Politik (UU Nomor 2 Tahun 2011), pakai Undang-Undang Ormas (UU Nomor 17 Tahun 2013). Saya minta kalau ada yang macam-macam, kembali ke konstitusi," ujarnya.
Ia menjelaskan PBNU tidak boleh ikut campur tangan mengurusi PKB karena perbedaan aturan yang mengatur kedua lembaga tersebut.
"Jadi, mohon kepada teman-teman di PBNU, itu teman saya semua itu meskipun kiai, tetapi teman saya semua. Itu adalah untuk taat konstitusi karena kami dan kalian sama-sama dilindungi oleh undang-undang," kata dia.
Walaupun demikian, ia membuka opsi untuk berdiskusi dengan PBNU sebelum Muktamar PKB dilaksanakan pada 24-25 Agustus 2024 di Bali.
"Akan tetapi, ya niatnya yang sopan. Anda sopan, saya segan. Anda kurang ajar, saya hajar," katanya.
Sebelumnya, Megawati pun mengungkapkan alasannya batal pensiun menjadi ketua umum lantaran ada pihak yang ingin mengambil alih partai berlambang banteng moncong putih itu.
Ia menyampaikan pernyataan tersebut usai mengumumkan bakal calon kepala daerah yang akan maju dalam Pilkada 2024 di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu (14/8).
Cak Imin: Belum Tentu Jadi Ketum Kembali
Cak Imin mengatakan dirinya belum tentu kembali menjabat posisi ketua umum partainya. Penentuan posisi ini tergantung pemilihan muktamar.
"Saya belum tentu mau, tetapi saya serahkan semua pada peserta muktamar," kata pria yang akrab disapa Cak Imin di Pondok Pesantren Daarul Rahman, Jakarta, Kamis.
Cak Imin merujuk Muktamar PKB yang akan diselenggarakan pada 24-25 Agustus 2024 di Bali dengan salah satu agendanya adalah memilih ketua umum partai berikutnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa dirinya akan melihat perkembangan yang terjadi saat muktamar berlangsung.
"Kita lihat dulu. Kita lihat keadaannya di muktamar nanti, apakah kalau saya diminta apakah saya terima atau tidak? Ya nanti di saat muktamar," jelasnya.
PKB meluncurkan logo muktamar pada Selasa (13/8). Pada kesempatan itu, Ketua Steering Committee (Komite Pengarah) Muktamar PKB Faisol Riza menyampaikan persiapan muktamar telah mencapai 80 persen.