Gunung Marapi Dua Kali Erupsi Hari Ini, Tinggi Letusan Abu 1 Km

ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/YU
Gunung Marapi mengeluarkan abu vulkanik terlihat dari Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Minggu (7/7/2024). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sejak 1 Juli 2024 telah menurunkan status Gunung Marapi dari Siaga (level III) menjadi Waspada (level II) karena intensitasnya sudah menurun, namun warga dan pendaki tetap diminta untuk tidak memasuki dan melakukan kegiatan di wilayah radius 3 kilometer dari puncak.
Penulis: Desy Setyowati
26/10/2024, 19.31 WIB

Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali erupsi dengan tinggi letusan abu vulkanik mencapai 1.000 meter dari atas puncak disertai bunyi dentuman. Erupsi ini menjadi yang kedua kalinya pada Sabtu (26/10).

Kepala Pos Pengamat Gunung Api atau PGA Marapi Ahmad Rifandi di Bukittinggi menyebutkan erupsi terjadi pada pukul 13.05 WIB dan 17.10 WIB.

"Erupsi Gunung Marapi Sumatera Barat pada pukul 17.10 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 1.000 meter di atas puncak atau 3.891 meter di atas permukaan laut," kata dia dikutip dari Antara, Sabtu (26/10).

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang condong ke arah barat laut. "Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 4,7 milimeter dan durasi 1 menit 30 detik," ujar dia.

Warga di Kabupaten Agam mengungkapkan erupsi Marapi kali kedua di Sabtu ini diiringi suara dentuman yang cukup keras terdengar. "Bunyi dentuman keras terdengar. Kami sedang di sawah dan abu vulkanik terlihat jelas membumbung tinggi," kata seorang warga Yudi, 39 tahun.

Erupsi pada pukul 13.05 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 800 meter di atas puncak. Kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal condong ke arah timur laut.

Data PGA menunjukkan Gunung Marapi berada pada status level II atau waspada. Masyarakat di sekitar Marapi ataupun pengunjung lainnya dilarang memasuki dan melakukan kegiatan di dalam wilayah radius tiga kilometer dari pusat aktivitas atau kawah verbeck.

Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah atau aliran bantaran sungai yang berhulu di puncak gunung, juga diminta mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan. 

Reporter: Antara